Salu Uro, Sosok Perawan Aliran Tirta di Bumi Celebes

Salu Uro yanng membentang dari Luwu hingga Mamuju. (Foto diambil oleh peserta Ekspedisi ORAD Salu Uro Wanadri 2016)

MNOL – Makassar, Mendengar kata “Salu Uro” bagi sebagian besar dari sebagian dari kita mungkin akan cukup membuat kita mengernyitkan dahi. Sosok apa yang tergambar di balik gabungan dua kata tersebut.

Salu Uro merupakan sungai yang terletak di Pulau Sulawesi, membentang dari Luwu, Sulawesi Selatan, hingga Mamuju, Sulawesi Barat, Salu sendiri dalam bahasa setempat berarti sungai.  Seperti kebanyakan Sungai di luar Pulau Jawa, masih banyak lokasi yang berada di sepanjang aliran sungai ini, belum terjamah sama sekali oleh tangan manusia. Digambarkan oleh Reza Rustandi, Humas Ekspedisi Salu Uro Wanadri, Salu Uro ini masih menyimpan banyak misteri selain keindahan alam yang terkandung di dalamnya.

“Kabut – kabut yang menyelimutinya benar – benar membuatnya terlihat eksotis”, ujar pria yang terdaftar sebagai salah mahasiswa jurusan Geologi di Universitas Pajajaran tersebut.

Aliran air sungai ini sangat tenang namun berjeram, hingga tedapat satu titik di mana aliran air berujung pada sebuah air terjun, menjadikan sungai ini terlihat makin menarik. Selain itu, belantara hutan yang masih hijau, setia mengiringi keberadaan aliran air raksasa ini hingga menuju lautan luas.

Sunyi, merupakan kata paling tepat menggambarkan kondisi lingkungan sekitar sungai ini. Masih perawan, belum banyak terjamah tangan manusia, terutama di daerah hulu sungai. Masih terdapat banyak hewan liar di hutan sepanjang aliran sungai, beberapa di antaranya adalah hewan endemik Pulau ini, Anoa salah satunya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan sungai ini terlihat sangat terjaga, salah satunya adalah mitos dan legenda menyelimuti sungai ini. Legenda tentang makhluk yang oleh masyarakat setempat digambarkan seperti ular, panjang badan  4 s.d 8 meter. Memiliki badan yang transparan dengan ketebalan seperti tali nilon serta kepala yang besarnya seperti buah kelapa. Mahluk ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Ulang.

Begitu menakutkanya mahluk ini bagi masyarakat sekitar, hingga belum satu pun dari mereka pernah menjamah wilayah hulu sungai ini. Namun hal ini pula yang menjadikan sungai ini begitu terjaga hingga saat ini. (APS)

A.P Sulistiawan

Redaktur

Share
Published by
A.P Sulistiawan

Recent Posts

Disnav Sabang Salurkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi Korban Banjir di Aceh

Sabang (Maritimnews) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Distrik Navigasi Tipe A Kelas…

17 hours ago

Analisis Kesenjangan Dan Strategi Konvergensi Minat Indonesia-Australia

Hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia telah mengalami berbagai metamorfosis yang kompleks dan bertingkat sedari…

22 hours ago

Pelindo Tanjung Priok Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh

Jakarta (Maritimnews) - Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat di Indonesia yang mengalami…

1 day ago

TPK Pontianak Optimis Raih Target Throughput 2025

Pontianak (Maritimnews) - IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) Pontianak optimis meraih target yang diberikan Perusahaan…

4 days ago

Pelindo Tanjung Intan Bantu Warga Terdampak Longsor di Majenang

Cilacap (Maritimnews) - Suasana duka menyelimuti Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah terjadi bencana…

5 days ago

Biang Kemacetan; Terbatasnya Buffer Area, Bahu Jalan Jadi Pilihan

Jakarta (Maritimnews) - Terbatasnya fasilitas zona penyangga atau Buffer Area di area kerja pelabuhan Tanjung…

6 days ago