Published On: Thu, Apr 6th, 2017

Di hadapan Menko Luhut, PBNU Komitmen bangun Ekonomi Maritim

Menko Luhut dalam acara Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia” di Pondok Pesantren As-Tsaqafah, Cipedak, Jakarta (6/4/17)

MNOL, Jakarta – Dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian nasional melalui sektor kemaritiman, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar “Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia” di Pondok Pesantren As-Tsaqafah, Cipedak, Jakarta (6/4/17).

Acara yang terlaksana atas inisiasi dari Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan Lembaga Perekonomian NU (LPNU) itu dihadiri oleh Kemenko Maritim Luhut B Pandjaitan. Menko Luhut yang bertindak sebagai keynote speaker itu menyatakan bahwa NU merupakan pilar yang menjaga NKRI.

“Jadi bukan hanya disebut pilar saja, soal ekonomi juga harus dikembangkan. Soalnya pasti kita semua butuh makan,” seloroh Luhut mengawali sambutannya.

Purnawirawan Baret Merah itu menyatakan HPN bisa bekerja sama dengan bidang-bidang yang ada terkait kemaritiman dan lainnya. Ia mengimbau agar HPN banyak mendekat dengan pemerintah.

“Nanti kita carikan godfather-nya. Pokoknya kita dorong semua pengusaha-pengusaha kecil dan menengah. Terutama di desa-desa dengan dana desa dan KUR (Kredit Usaha Rakyat-red), dan itu banyak terdapat anggota NU,” selorohnya lagi.

Sementara itu Ketua HPN, KH Abdul Cholik menyatakan para pengusaha binaan NU saat ini ingin membuktikan kiprahnya dalam membangun perekonomian bangsa. Sudah ada usaha di berbagai lini yang kini tengah dikembangkan oleh kader-kader NU.

“Kalau dulu kami sering meminta proposal, kini kami sudah berupaya untuk mandiri. Apalagi kalau pemerintah sudah menjamin infrastrukturnya,” kata Cholik.

Sementara itu, Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj yang memberikan sambutan dalam acara itu juga menekankan kepada seluruh kader NU untuk aktif dalam perekonomian. Kiai yang gemar humor itu pun menyatakan agar kader NU juga jangan anti terhadap konglomerat.

“Tetapi ingat bukan konglomerat yang menindas tetapi yang membantu pengusaha-pengusaha kecil,” tandas Siroj.

Lebih lanjut, ia bercerita sejak zaman Pemerintahan SBY dirinya kerap mengkritik program KUR yang tak sampai kepada masyarakat lapisan bawah. KUR itu hanya nyangkut di pengusaha-pengusaha besar yang sudah settle usahanya.

“Tukang bakso, tukang cukur, tukang sayur dan sebagainya sering tidak kebagian dana KUR. Ini yang menurut saya pemerintah harus mencermati,” imbuh dia.

Pihaknya menekankan dukungannya terhadap pembangunan ekonomi maritim Indonesia. Hal itu sesuai dengan karakteristik geografis Indonesia yang didominasi oleh lautan.

Dalam acara itu, selain Menko Maritim juga dihadiri oleh Menhub Budi Karya Sumadi. Menteri ESDM Ignasius Jonan yang juga diundang sebagai pembicara dalam acara itu mendadak mendapat panggilan dari presiden sehingga dirinya diwakili.

Pasca pemaparan dari para pemangku kebijakan dan pakar, acara kemudian dilanjutkan dengan perumusan bidang-bidang perekonomian oleh tim Pokja HPN dan LPNU.

(Adit/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com