Published On: Mon, Feb 27th, 2017

Dies Natalis STIP ke-60, Refleksi dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia

Suasana Seminar Nasional di STIP dalam Dies Natalis ke-60

MNOL, Jakarta – Bertepatan dengan Dies Natalis ke-60, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta mengadakan seminar nasional kepelabuhanan dan angkutan laut di Auditorium STIP, Marunda, Jakarta (27/2). Seminar dengan mengambil tema “Kecelakaan Kapal dan Kompetensi SDM Kepelautan Dalam Menunjang Visi Pemerintah Menjadi Poros Maritim Dunia” itu dihadiri oleh para stakeholder di bidang transportasi laut dan juga para pengelola lembaga pendidikan kepelautan.

Tujuan dari seminar itu juga dalam rangka mengembangkan pendidikan kemaritiman dan mempersiapkan SDM Pelaut yang andal guna mengurangi angka kecelakaan kapal.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini adalah para regulator serta akademisi di bidang transportasi laut, yaitu Rusman Hoesin, M.Sc dari Mahkamah Pelayaran. Dalam pemaparannya, Rusman mengulas aspek legal formal, regulasi Solas, Marpol, ISPS code, ISM Code dan implementasinya.

“Saya berharap para pelaut mematuhi peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan. Jadi jangan sampai pelaut yang bertemu saya di Mahkamah Pelayaran,” seloroh Rusman.

Ia meyakini hingga kini masih banyak pelaut yang belum mengimplementasikan peraturan baik nasional maupun internasional, sehingga angka kecelakaan kapal juga terus meningkat.

Selanjutnya Dosen Universitas Indonesia, DR. Tri Tjahjono yang menjadi pembicara dalam seminar itu membeberkan aspek kesiapan organisasi dan manajemen regulator dan perusahaan pelayaran dalam mengurangi risiko kecelakaan kapal. Di sini ia mengajak setiap stakeholder untuk membangun kemaritiman Indonesia.

Sedangkan Kepala KSOP Makassar, Capt. Sahattua Simatupang, MM. membahas perihal pengembangan SDM pelabuhan yang memenuhi standar kompetensi keselamatan pelayaran. Hal ini tentunya berkaitan dengan maraknya praktik pungli yang mengguncang dunia keselamatan pelayaran Indonesia beberapa tahun terakhir.

Seminar tersebut juga menghadirkan Anggota DPR-RI Komisi X Dr. Marlinda Irwanti Poernomo yang membahas penciptaan budaya organisasi pro keselamatan pelayaran. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan political will pemerintah dan DPR RI dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia dengan memajukan STIP menjadi janji yang didengungkan olehnya dalam seminar tersebut.

Ia juga berjanji akan meningkatkan mutu STIP selaku pencetak SDM pelaut Indonesia.”Bapak-bapak sekalina akan kami undang ke Komisi X untuk membahas permasalahan dan kualitas STIP. Pokoknya STIP harus memiliki jenjang pendidikan hingga S2,” kata Malinda.

Pembicara terakhir adalah Capt.Aldrin Dalimunte, M.Mar, Komisioner KNKT dengan materi perkembangan teknologi dalam mencegah dan mitigasi kecelakaan kapal menuju zero accident.

STIP yang dahulu bernama Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) didirikan di era pemerintahan Bung Karno pada tahun 1957. Tujuan utama pendirian ini adalah untuk mencetak pelaut andal sebagai SDM utama negara maritim yang siap menandingi irama gelombang lautan.

Di usianya yang genap 60 tahun, STIP kerap dituntut untuk memperbaiki kualitas dan mutu pendidikan. Karena di era berjalannya Visi Poros Maritim Dunia ini, STIP merupakan kawah candradimuka yang mencetak para pelaut Indonesia.

Seminar Nasional yang dihadiri sebanyak 402 peserta ini diharapkan dapat memberi masukan dan rekomendasi terkait isu keamanan, keselamatan, dan lingkungan di laut dan pelabuhan dalam membantu pemangku kepentingan untuk mengambil langkah strategis dan cermat terkait regulasi STCW 2010. (Adit/MN)

 

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com