Ditjen Hubla Gelar Raker untuk Penguatan Kelembagaan dan Pelayanan
Raker Ditjen Hubla 2018
MN, Jakarta – Dalam rangka penguatan kelembagaan serta evaluasi dan kajian terkait organisasi baik di pusat maupun di 323 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Kerja Ditjen Perhubungan Laut tahun 2018 tema “Penguatan Kelembagaan dan Pelayanan dalam Mewujudkan Konektivitas” di Jakarta, Selasa (24/4).
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo saat mewakili Menteri Perhubungan membuka Rapat Kerja tersebut mengatakan, evaluasi dilakukan bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik berjalan efektif, efeisien, akuntable, responsif dan professional. Diharapkan UPT Ditjen Hubla dapat menyediakan data terkait kondisi wilayah kerja masing-masing.
Ditegaskannya, bahwa pemanfaatanTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan pelayanan transportasi laut khususnya pemanfaatan TIK pada pelayanan kepelabuhanan atau Digitalisasi Pelabuhan akan bedampak pada peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan pelayanan di pelabuhan yakni pelayanan yang lebih transparan, cepat, mudah dan murah.
Tak ketinggalan peningkatan konektivitas dan tol laut juga menjadi salah satu topik yang digarisbawahi oleh Irjen Kemenhub untuk dapat ditindaklanjuti pelaksanaannya.
“Pemerintah menyadari bahwa upaya mengurangi disparitas harga barang antar wilayah timur dan barat saat ini dirasakan masih belum berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan masih belum optimalnya pelaksanaan program tol laut di lapangan dan memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” papar Tommy panggilan akrab Wahju Satrio Utomo.
Untuk itu Irjen Tommy berpesan agar melalui Rapat Kerja 2018 dengan tema “Penguatan Kelembagaan dan Pelayanan dalam Mewujudkan Konektivitas” dapat pula dibahas langkah-langkah yang komprehensif guna menemukan solusi dan inovasi dalam pelaksanaan program tol laut ke depan.
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Capt Rudiana menjelaskan bahwa pelaksanaan Rapat Kerja yang diselenggarakan oleh Ditjen Hubla setiap tahunnya selalu menjadi momentum yang sangat strategis untuk bersama-sama bersinergi mencari solusi bagi pembangunan sub sektor transportasi laut.
“Pelaksanaan Rapat Kerja tahun ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Rapat Kerja lebih difokuskan pada Focus Group Discussion (FGD) dan pembahasan masalah-masalah yang sedang dihadapi di lapangan serta upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Rudiana.
Akhirnya Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo berpesan sekaligus berharap dengan pelaksanaan FGD yang dibagi menjadi 10 Komisi tersebut dapat menghasilkan kesepakatan ataupun keputusan bersama yang menjadi rencana aksi pengambilan kebijakan guna meningkatkan pelayanan dan kinerja perhubungan laut di masa-masa mendatang.
(Bayu/MN)
