Published On: Fri, Mar 17th, 2017

Ketika ‘Sang Lucifer’ Mengoyak Surga Bawah Laut Raja Ampat

Catatan Redaksi

Ilustrasi MV Caledonian Sky, Sang Lucifer. (Gambar: Devid Robin)

MN – Pemberitaan media nasional dalam sepekan ini tidak lepas dari tragedi MV Caledonian Sky yang kandas dan merusak terumbu karang di Raja Ampat. Alhasil, area terumbu karang seluas 1.600 meter persegi itu mengalami rusak parah. Sehingga membuat perairan Raja Ampat kehilangan marwahnya sebagai surga bawah laut dunia

MV Caledonian Sky yang memiliki bobot 4200 GT masuk ke perairan Raja Ampat pada tanggal 3 Maret 2017. Kapal berbendera Bahama yang dinakhodai oleh kapten Keith Michael Taylor itu membawa 102 turis dan 79 ABK.

Setelah mengelilingi pulau untuk mengamati keanekaragaman burung serta menikmati pementasan seni, para penumpang kembali ke kapal pada siang hari tanggal 4 Maret 2017. Kapal pesiar itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Bitung pada pukul 12.41 WIT.

Di tengah perjalanan menuju Bitung, MV Caledonian Sky kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat. Untuk mengatasi hal ini, Kapten Keith Michael Taylor merujuk pada petunjuk GPS dan radar tanpa mempertimbangkan faktor gelombang dan kondisi alam lainnya.

Saat kapal itu kandas, sebuah kapal penarik (tug boat) dengan nama TB Audreyrob Tanjung Priok tiba di lokasi untuk mengeluarkan kapal pesiar tersebut. Namun upaya tersebut awalnya tidak berhasil karena kapal MV Caledonian Sky terlalu berat.

Kapten terus berupaya untuk menjalankan kapal Caledonian Sky hingga akhirnya berhasil kembali berlayar pada pukul 23.15 WIT pada tanggal 4 Maret 2017.

Kandasnya kapal Caledonian Sky ini menimbulkan dampak kerusakan terumbu karang yang luar biasa. Investigasi awal yang dilakukan oleh pemerintah setempat menunjukkan bahwa terumbu karang yang rusak luasnya mencapai 1.600 meter persegi.

Parahnya, terumbu karang yang dirusak oleh kapal MV Caledonian Sky itu berada tepat di jantung Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati laut. Catatan Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Universitas Papua, kawasan terumbu karang yang rusak itu terdapat 8 genus terumbu karang. Di antaranya acropora, porites, montipora dan stylophora.

Butuh waktu paling cepat setengah abad untuk memulihkan ekosistem terumbu karang tersebut. Kerugian nominal yang ditaksir oleh pemerintah hingga pulih total mencapai USD 6 miliar. Jumlah itu yang kini terus diperjuangkan oleh pemerintah dalam menuntut ganti rugi kepada pihak MV Caledonian Sky.

Ulasan di atas dapat dianalogikan dengan kisah Lucifer, raja iblis paling terkenal di dunia yang diusir dari surga. Ketenangan dan kedamaian surga pun menurut beberapa sumber sempat dikoyak oleh kekuatan Lucifer. Karena konon, Lucifer adalah malaikat dengan peringkat tertinggi dan selalu dekat dengan Tuhan. Tetapi karena kesombongannya, ia diusir ke bumi dan mengubah namanya menjadi Satan.

Tak ubahnya kapal MV Caledonian Sky yang merusak surga bawah laut bagi ribuan ikan di Raja Ampat, sehingga membuat kerusakan yang teramat parah. Hingga kini pihak MV Caledonian Sky masih terus diinvestigasi untuk pertanggung jawaban terkait ulahnya.

Apakah ‘Sang Lucifer’ akan kalah dengan kebenaran? Kita nantikan perjuangan diplomat kita untuk mencapai hasil yang terbaik dari kasus ini di tengah cita-cita visi Poros Maritim Dunia. Confide recta agens, tetaplah percaya bila engkau melakukan sesuatu yang benar.

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com