Published On: Tue, May 2nd, 2017

Mahasiswa Undip Ajarkan Masyarakat Tambak Lorok untuk Mengolah Ikan dengan Konsep Zero Waste

 

Latihan Pengolahan ikan dengan konsep zero waste di tambak Lorok, Semarang

MNOL, Semarang – Baru-baru ini, Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir Tambak Lorok untuk membuat pengolahan ikan berbasis zero waste.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir tentang keuntungan dari metode ini. Selain mengurangi limbah hasil pengolahan ikan, kegiatan ini juga membuka peluang usaha bagi masyarakat agar mandiri secara ekonomi.

Tambak Lorok merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi perikanan tangkap maupun budidaya namun belum dimanfaatkan secara optimal. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan produk perikanan membuat masyarakat hanya terfokus pada ikan segar.

“Padahal, ikan segar tersebut dapat bernilai lebih ketika telah diolah menjadi berbagai produk perikanan. Di sisi lain, banyak ibu-ibu yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga kurang produktif,” ungkap Hendra Wiguna, salah satu mahasiswa Undip yang terjun langsung untuk mengedukasi masyarakat Tambak Lorok.

“Oleh karena itu, kami mengajak ibu-ibu tersebut untuk lebih produktif dengan belajar mengolah produk perikanan dengan konsep zero waste atau dengan memanfaatkan seluruh bagian tubuh ikan menjadi produk yang bernilai ekonomis,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan kali ini, Hendra bersama kawan-kawannya menggunakan ikan barakuda atau yang biasa disebut oleh masyarakat setempat ikan tunul, menjadi produk pangan seperti bakso, nugget, kerupuk, dan keripik kulit ikan.

Bakso dan nugget dibuat dengan menggunakan daging ikan, sedangkan kerupuk menggunakan tulang ikan yang biasanya langsung dibuang oleh ibu-ibu. Dan keripik kulit ikan yang tentunya menggunakan kulit ikan tersebut dengan melalui serangkaian proses tertentu.

Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga, tokoh masyarakat seperti Bu RT dan Bu RW juga turut menyaksikan kegiatan tersebut.

“Alhamdulillah, kegiatan ini direspons dengan sangat baik oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi dan keaktifan mereka dalam bertanya saat sosialisasi dan ketika proses pengolahan ikan berlangsung,” kata Hendra yang juga aktif sebagai anggota Assosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) tersebut.

Winarsih, salah satu masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut mengungkapkan kepuasannya pasca mengikuti kegiatan ini. “Yo aku seneng mba dapet beginian, selain dapet pengetahuan bisa juga jadi pengalaman, jadi kalo nanti saya mau buat, saya sudah bisa,” ujar Winarsih.

Sementara itu, Bambang Handayana selaku ketua RW juga menyatakan kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya guna menyongsong Tambak Lorok sebagai Kampung Bahari. Sedangkan Retno Ayu Kurniasih S.Pi, M.Sc selaku narasumber yang hadir pada saat sosialisasi sangat senang melihat antusias ibu-ibu saat bertanya.

“Semoga apa yang disampaikan bermanfaat bagi kita semua, terutama ibu-ibu yang ada di sini,” tandas dia.

Harapannya, kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat dan mampu mendorong ibu-ibu untuk lebih produktif.

“Saya harap kegiatan ini dapat berlanjut pada jenjang yang lebih serius sehingga menghasilkan pengusaha-pengusaha yang berkompeten dalam pengolahan produk perikanan untuk menyongsong Tambak Lorok sebagai Kampung Bahari di masa mendatang,” pungkas Retno.

 

(Adit/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com