Mengulas Quintuple Helix Model dalam Powering the Archipelago

Energi gelombang laut salah satu EBT untuk Powering the Archipelago

MNOL, Jakarta – Bertempat di Graha Bimasena, Jakarta (20/4) berlangsung forum diskusi Bimasena Energy Security. Dialog yang membahas berbagai pemikiran baru untuk mempercepat pencapaian Ketahanan Energi Nasional tersebut baru pertama kali diselenggarakan.

Forum itu sebagai bentuk nyata MOU yang ditandatangani oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil, Ketua Kadin Rosan P. Roslani dan Ketua Bimasena Prof. Dr. Subroto.

Hadir sebagai Keynote Speaker, Wakil Menteri ESDM Dr. Arcandra Tahar yang menyampaikan berbagai program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat luas dan teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan.

Sementara Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan(FMP) Laksda TNI Dr. Amarulla Octavian, ST., MSc., DESD, sebagai salah satu panelis menjelaskan bagaimana Quintuple Helix Model (QHM) menjadi manajemen pemerintah dalam mewujudkan Ketahanan Energi Nasional.

Menurutnya, QHM merupakan manajemen pengelolaan energi kewilayahan yang umumnya bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

“QHM mensinergikan peran aktor masyarakat, industri, akademisi, PLN, dan pertahanan. Masyarakat harus turut dilibatkan dalam usaha pemenuhan kebutuhan listrik sebagai produsen bahan baku energi tidak hanya sebagai end user,” terang Octavian.

Lulusan AAL tahun 1988 itu juga menambahkan bagaimana peran industri elektronik mendukung pengalihan subsidi listrik. “Terutama diperuntukan dari daerah Elektrifikasi Tinggi ke daerah Elektrifikasi Rendah berbasis aplikasi Android untuk mendukung pendanaan,” pungkasnya.

Peserta diskusi sangat antusias mengikuti jalannya diskusi dan turut serta memberikan berbagai tanggapan sesuai tema diskusi, yakni “Mewujudkan Program Nawacita: Powering the Archipelago”.

(Adit/MN)