Published On: Sun, Apr 1st, 2018

Wasekjen APMI: Museum Megafauna di Islandia Bisa Diadopsi Indonesia

Wasekjen APMI, Kaisar Akhir, di depan Whales of Iceland

MN, Jakarta – Pada awal Januari 2018 lalu terdapat sebuah momen berharga bagi Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI). Pasalnya, Wakil Sekjen APMI Kaisar Akhir berkesempatan untuk melakukan edutrip ke Islandia.

Hal itu ia lakukan saat liburan musim dingin di tengah masa studi program magisternya di World Maritime University, Swedia. Kunjungan Kaisar ke Islandia di antaranya untuk studi banding mengenai eduwisata megafauna (hewan besar) laut tanpa memindahkan biota laut tersebut dari habitat aslinya di lautan ke akuarium.

“Islandia punya cara yang unik untuk mengenalkan megafauna lautnya, meliputi berbagai jenis Cetacea (lumba-lumba dan paus), kepada masyarakat tanpa harus memindahkan hewan laut tersebut dari habitat aslinya,” jelas Kaisar.

Alumni ENJ 2015 ini lebih lanjut mengatakan Islandia memiliki semacam museum bernama Whales of Iceland yang menghadirkan repilka-replika berbagai jenis paus dan lumba-lumba buatan manusia dengan ukuran persis sama dengan aslinya.

Setidaknya ada 23 model replika jenis megafauna yang ditampilkan di Whales of Iceland. Setiap model hewan tersebut dilengkapi dengan deskripsi singkat anatomi, fisiologi, dan eksistensinya di laut yang dapat dinikmati melalui perangkat audio-visual.

Selain itu, terdapat fasilitas interaktif visualisasi anatomi dan fisiologi paus pada sebuah layar digital yang dapat menjelaskan fungsi organ-organ pada sistem reproduksi, respirasi, pencernaan, komunikasi (suara), dan gerak hewan tersebut,” terang Kaisar.

Kaisar menyampaikan ide atraksi pameran seperti Whales of Iceland dapat diadopsi oleh Indonesia yang lebih kaya akan keanekaragaman jenis Cetacea (paus dan lumba-lumba), yakni pernah tercatat ada 33 spesies. Bahkan Indonesia memiliki berbagai jenis megafauna laut lainnya seperti penyu, hiu, hiu paus, ikan pari, dan dugong.

Sambung dia, bahwa penampilan model-model megafauna laut Indonesia dalam sebuah gedung atraksi dapat menjadi pengalaman unik dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan pelajar. Baik domestik maupun mancanegara untuk mengenal dan menikmati keindahan hewan-hewan besar di lautan Indonesia tanpa memindahkannya dari habitat aslinya.

“Lokasi gedung ini bagus juga jika nantinya berada di kawasan strategis pariwisata nasional yang megafauna lautnya banyak dijumpai seperti Morotai atau Labuan Bajo,” tandasnya.

Menurut Kaisar, pengunjung nantinya dapat foto bersama model-model hewan tersebut dan menyampaikan pesan-pesan konservasi terhadap hewan laut tersebut melalui foto-foto yang di-upload ke akun media sosialnya masing-masing.

“Dengan begitu, masyarakat akan lebih menghargai dan memahami peran ekologis dari megafauna laut di Indonesia dengan cara yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga interaktif dan menghibur,” tutup dia.

(Anug/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com