Published On: Wed, Apr 18th, 2018

Mengenang 304 Korban Tenggalamnya Kapal Feri Sewol Di Korea Selatan

Korea Selatan Peringati 304 Korban Tenggalamnya Kapal Feri Sewol

MN, Seoul – Korea Selatan mengadakan hari berkabung nasional dalam rangka mengenang para korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal feri Sewol pada 2014.

Peringatan, yang dipimpin oleh pemerintah untuk menandai empat tahun tragedi itu, diadakan di altar dupa di Ansan, di luar Seoul, demikian disiarkan oleh televisi lokal.Dalam acara tersebut setidaknya 5.000 orang hadir dalam upacara itu, termasuk keluarga korban, politisi, para siswa Danwon High School dan warga biasa.

Pada tanggal 16 April 2014, feri Sewol terbalik dan tenggelam di perairan lepas pantai Pulau Jindo di barat daya Korea Selatan. Gejolak kesedihan melanda seluruh negeri ginseng tersebut karena sebagian besar korban adalah pelajar sekolah menengah atas yang sedang melakukan karyawisata ke pulau resor Jeju. Di antara 476 penumpang kapal nahas itu, hanya 172 yang berhasil diselamatkan. Sebanyak 299 dikonfirmasi tewas, dengan lima lainnya masih belum ditemukan.

Acara tersebut diawali dengan upacara peringatan, sekitar 1.000 orang berjalan kaki sejauh 3,3km menuju altar dupa, dengan mengenakan lencana pita kuning, yang melambangkan korban remaja, dan memegang spanduk bertuliskan “Kami akan mengingat dan bertindak,” dan “Kami tidak akan tinggal diam.”

Seperti yang dilansir dari berita Xinhua mereka yang hadir di acara tersebut Kepala Partai Demokrat yang berkuasa serta partai-partai oposisi kecil, termasuk Partai Keadilan, Bareun Future Party dan Partai untuk Demokrasi dan Perdamaian, berpartisipasi dalam upacara peringatan tersebut, tetapi tidak ada anggota oposisi konservatif utama Partai Kebebasan Korea yang hadir.

Pemerintah sebelumnya di bawah presiden terguling Park Geun-hye dikritik karena respons awal yang lambat terhadap tragedi maritim itu, salah satu motif pemicu demonstrasi lilin nasional pada 2016 yang menyebabkan pemakzulan Park.

Perdana Menteri Lee Nak-yon mengatakan dalam upacara peringatan itu bahwa dia tidak dapat meredam amarah ketika mengingat tentang kapten feri, salah satu orang pertama yang diselamatkan ketika sebagian besar penumpang berada di bawah dek karena mereka diperintahkan untuk menunggu melalui sistem pengeras suara.

“Saya sangat geram ketika mengetahui keteranga salah satu korban selamat yang mengatakan bahwa penumpang diperintahkan disuruh menunggu, padahal situasi sangat genting saat itu” Kata Lee seperti yang dikutip berita xinhua

Ketika kapalnya miring dengan cepat, para penumpang yang terperangkap di bawah dek tewas ketika air mengalir masuk. Sang PM mendoakan agar para korban bisa beristirahat dengan tenang.

“Di hari ini kita memperingati kejadian tragedy maritime ini sambil berdoa agar korban bisa bersitirahat dengan tenang” tambah Lee

 

setidaknya 5.000 orang hadir dalam upacara itu, termasuk keluarga korban, politisi, para siswa Danwon High School dan warga biasa.

 

Upacara peringatan diadakan secara nasional untuk mengenang para korban. Orang-orang meletakkan bunga di depan foto korban di altar memorial di seluruh negeri, seraya menuntut pemerintah menuntaskan tragedi tersebut.

Sebagian orang juga mengunjungi lambung kapal, yang berhasil diangkat pada Maret tahun lalu dan dipindahkan ke pelabuhan di Mokpo, sekitar 410km di selatan Seoul. Pagar pelabuhan dipenuhi pita kuning yang dipasang oleh orang-orang untuk menenangkan jiwa para korban.

Presiden Moon Jae-in mengeluarkan pesan pada Minggu, mengatakan dia berjanji akan mengungkap kebenaran di balik insiden itu. Dia mengatakan akan sepenuhnya mendukung penyelidikan oleh badan investigasi khusus terhadap lambung kapal yang berhasil diangkat dan mengapa kapal itu tenggelam.

“Saya president Korea Selatan berjanji akan mengungkap insiden tersebut, dan mendukung sepenuhnya penyelidikan oleh badan investigasi khusus terhadap tragedy ini” Kata Moon Jae-in

Moon menambahkan pemerintahnya akan melakukan upaya terbaik untuk tidak meninggalkan penyesalan bagi keluarga korban dan semua orang, menambahkan bahwa ia akan memegang janjinya untuk membuat Korea Selatan menjadi negara yang aman dan mengenang tragedi feri Sewol.

“Korea Selatan Negara aman dan akan terus melakukan upaya terbaik untuk tidak meninggalkan penyesalan bagi keluarga korban” pungkasnya. (hsn/Xinhua)

About the Author

- “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

alterntif text
Connect with us on social networks
Recommend on Google
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com