Tol Lintas Sumatera Bukan Ancaman Bagi Pelabuhan Panjang
MN, Panjang – Keberadaan tol lintas Sumatera bukan lagi ancaman bagi Pelabuhan internasional Panjang, semula diprediksi angkutan barang akan beralih ke angkutan darat karena terbebas dari biaya handling di Panjang juga Tanjung Priok.
Drajat Sulistyo selaku GM PT Pelindo II/IPC Panjang menegaskan, bahwa tol lintas Sumatera awalnya memang ancaman namun kini jadi pendukung. Khususnya setelah kapal besar CMA CGM, MV Balthasar Schulter, dan MV MAJD sandar di pelabuhan Panjang.
Akses tol lintas Sumatera dan jalur kereta api sudah menghubungkan pelabuhan Panjang dengan hinterland sejumlah provinsi di bagian selatan Sumatera, sehingga bakal memperkuat peran pelabuhan samudera tersebut sebagai hub regional.
“Ancaman diatasi bersama kapal raksasa yang direct call tiga kali seminggu dan weekly, langsung menuju China, Korea Selatan, Rusia, Eropa, Mediterranean serta Amerika,” papar Drajat di pelabuhan Panjang, Lampung, baru-baru ini.
Menurutnya, kehadiran kapal-kapal besar dapat memicu potensi ekspor dari wilayah Sumatera bagian Selatan termasuk Lampung. Mewujudkan pelabuhan Panjang menjadi basis ekspor hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, dan perikanan.
Untuk diketahui, pelabuhan Panjang telah mempersiapkan dedicated terminal yakni 7 (tujuh) terminal khusus, antara lain Terminal Peti Kemas, Terminal Curah Kering, Terminal Curah Cair, Terminal Multipurpose, Terminal Ro-Ro, Terminal ISAB, dan Terminal TBL.
(Bayu/MN)