Pentingnya Peran AIS Di Perairan Maluku dan Malut
Kegiatan sosialisasi peran AIS di Perairan Maluku dan Maluku Utara
Ambon (Maritimnews) – Penerapan Automatic Identification System (AIS) atau Sistem Identifikasi Otomatis di perairan Maluku dan Malut (Maluku Utara) menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, karena melalui peran sistem tersebut dapat memastikan nakhoda saling bertukar informasi khususnya posisi dan arah kecepatan ketika kapal berlalu lintas.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Ambon, Andi Fiardi saat kegiatan sosialisasi Automatic Identification System (AIS) pada alur pelayaran di perairan Maluku dan Maluku Utara di Ambon, Kamis (26/09) yang diikuti sekitar 200 orang peserta dari para pemangku kepentingan, termasuk Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon, Basarnas dan Bakamla serta perusahaan pelayaran.
“Penerapan AIS dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan pelayaran hingga mengurangi risiko kecelakaan,” pungkas Andi Fiardi.
Hadir sebagai Narasumber, Kabid Sarana Bantu Navigasi Pelayaran/SBNP dan Armada Disnav Kelas I Ambon Dr Capt Ari Wibowo yang menyampaikan, bahwa AIS merupakan peralatan navigasi penting dalam perkembangan teknologi keselamatan pelayaran setelah dikenalkannya sistem radar.
Dimana AIS merupakan sistem pemancaran radio Very High Frequency (VHF) yang menyampaikan data-data melalui VHF Data Link (VDL) untuk mengirim dan menerima informasi secara otomatis ke kapal lain, stasiun VTS atau SROP.
AIS secara terus menerus mengirimkan data kapal, seperti nama dan jenis kapal, tanda panggilan (call sign), kebangsaan kapal, Maritime Mobile Services Identities (MMSI), International Maritime Organization (IMO) Number, bobot kapal, data spesifikasi kapal, status navigasi, titik koordinat kapal, tujuan berlayar dengan perkiraan waktu tiba, kecepatan kapal dan haluan kapal.
Capt Ari Wibowo menekankan, peran teknologi saja tidak cukup namun dibutuhkan kerja sama yang solid antara Pemerintah, industri pelayaran, dan komunitas maritim untuk memastikan bahwa sistem ini dioperasikan dengan efektif.
Selain pembicara Dr Capt Ari Wibowo, narasumber kedua adalah Kasie LALA dan Angkutan Laut KSOP Kelas I Ambon, Ruswan Wusurwut, kemudian yang ketiga dari PT Tanto Intim, Lone Vence Pattiwael, narasumber keempat dari Rapi 26 Wilayah 01 Kota Ambon, Johan Julian Romel Suwondo.
Sosialisasi AIS oleh Disnav dan KSOP Ambon
KSOP Ambon: Efektivitas AIS Jadi Tanggung Jawab Bersama
Sementara Plt Kepala Kantor KSOP Kelas I Ambon Ferra Juliana Alfaris menyampaikan, bahwa keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, perusahaan pelayaran sebagai pemilik/owner kapal dan juga stakeholders lainnya seperti galangan kapal, biro klasifikasi bahkan service station.
Adapun tujuan sosialisasi AIS adalah guna memberikan pemahaman komprehensif kepada seluruh instansi dan pemangku kepentingan tentang pentingnya penerapan AIS untuk keselamatan dan keamanan pelayaran yang legalitasnya melalui sertifikasi kapal dari setiap kapal yang beroperasi.
Kasie Sertifikasi Kapal KSOP Kelas I Ambon, Willem Thobias Fofid menambahkan, bahwa kegiatan sosialisasi AIS ini sekaligus diikuti pembentukan tim bersama dengan KSOP Ambon sebagai Ketua Tim pengawasan keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar di daerah DLKp/DLKr KSOP Ambon, dan menjadi jendela informasi pada wilayah III Regional Data Center/RDC bagi kapal-kapal yang beroperasi dalam Maritime Safety Navigation/MSI Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Adapun informasi Keselamatan Pelayaran adalah layanan terkoordinasi secara internasional dan nasional, berisi informasi diperlukan bagi navigasi yang aman serta wajib disiarkan ke seluruh kapal.
“Jenis Informasi Keselamatan Pelayaran terdiri atas Penyampaian Peringatan Kenavigasian; Penyampaian Informasi Meteorologi; Penyampaian Informasi Terkait Pencarian dan Pertolongan; dan Penyampaian Informasi Lainnya Terkait Dengan Keselamatan Pelayaran Dan Perlindungan Lingkungan Maritim,” terang Willem.
(Bayu Jagadsea/MN)
