Maritimnews, Jakarta – Apel Komandan Satuan (AKS) TNI Angkatan Laut Tahun 2016 merupakan kegiatan tahunan TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan untuk menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut tahun 2016. Titik berat penyelenggaraan AKS TNI Angkatan Laut TA 2016 adalah terbentuknya satu persepsi tentang tugas  TNI Angkatan Laut sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh Komandan Pangkalan dan Komandan Satuan Operasional tentang Kebijakan Pembinaan TNI Angkatan Laut dalam mengantisipasi tantangan tugas ke depan.

Kegiatan yang bertema“Meningkatkan Peran Komandan Satuan Guna Membangun Dedikasi, Loyalitas dan Integritas Prajurit dalam rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut” itu dilaksanakan di Balai Samudera, Sabtu (30/1/16) dan diikuti oleh 359 peserta yang terdiri dari para Perwira Tinggi (Pati) struktural TNI Angkatan Laut. Di antaranya para komandan strata jabatan Kolonel sampai dengan strata jabatan Mayor di seluruh Kotama TNI Angkatan Laut, Asops Kotama, para Dankodik, Danpuslat, Danpuspeknubika, Danpusdik Kobangdikal, Danmen Taruna AAL, Dankorsis Seskoal, Kapuskodal, Kasetumal, Koorsmin Kasal, Dandenma Mabesal, Asbin Itjenal,serta para Paban Srenal, dan Paban I Ren Kewasgiatan.

AKS tersebut diawali dengan pembukaan oleh Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., dilanjutkan penyampaian penekanan Kasal, ceramah Prof. DR. Hasjim Djalal, MA tentang Perlindungan Sumber Daya Alam dan Penegakan Hukum dalam Hukum Laut Internasional, selanjutnya ceramah Prof. Melda Kamil Ariadno, S.H, LL.M., Ph.D tentang Sistem Penegakan Hukum di Laut Yurisdiksi Nasional Indonesia, paparan Aspam Kasal Laksamana Muda TNI Agus Heryana, S.E. tentang Perkembangan Lingkungan Strategis Tahun 2016, paparan Asops KasalLaksamana Muda TNI Ari Soedewo, S.E. tentang Pembinaan dan Penggunaan Kekuatan TNI Angkatan Laut Tahun 2016, paparan Aspers Kasal Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.M. tentang Pembinaan Personel TNI Angkatan Laut Tahun 2016, paparan Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Ir. Harry Pratomo tentang Pembinaan Logistik TNI Angkatan Laut Tahun 2016, paparan Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Arie H. Sembiring tentang Kebijakan Perencanaan dan Anggaran TNI Angkatan Laut Tahun 2016,.

Dalam hal itu, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan mengenai pentingnya membangun keamanan laut guna mengimplementasikan lima pilar pembangunan maritim yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Laksanakan gelar operasi secara efektif dan efisien, dengan prioritas ancaman pada wilayah perbatasan dan pengamanan sumber kekayaan alam di laut, karena keamanan laut wilayah yurisdiksi Indonesia adalah prioritas utama,” ujar Kasal.

Lebih lanjut, lulusan AAL 1983 itu mengutarakan bahwa seorang perwira dituntut harus mengerti mengenai masalah hukum di Laut  khususnya di wilayah yurisdiksi Nasional Indonesia. Sehingga ketika terjadi suatu pelanggaran, maka tahu akan berbuat apa dan harus berkoordinasi dengan siapa. Apalagi jika terjadi pelanggaran di wilayah-wilayah perbatasan dengan perairan Negara tetangga, maka perlu bekerja sama dan berkordinasi dengan negara-negara tetangga.

“Seorang perwira harus dibekali dan mengerti mengenai masalah hukum di laut,sehingga bisa cepat untuk mengambil tindakan, jadi tidak boleh buta sama sekali,” tandasnya.

Sambungnya, keterlibatan TNI AL dalam menjaga keamanan itu tentunya dengan membangun pangkalan AL (Lanal) baru seperti yang tengah dibangun di Mamuju, Sulawesi Barat.

“Konsepnya setiap 300 mil itu ada tempat untuk kapal singgah, bekal ulang dan lain sebagainya. Maka dari itu kita bangun Lanal seperti di Mamuju sehingga itu bisa mendukung kesiapan TNI AL dalam mengamnakan perairan NKRI,” ujar mantan Kasum TNI tersebut.

Masih kata Ade, di wilayah Indonesia Timur juga akan dibangun Lanal serupa sesuai instruksi Panglima TNI. Hal itu dimaksudkan pula untuk pengamanan perairan wilayah Indonesia Timur salah satunya Blok Masela yang saat ini tengah dilakukan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam oleh pemerintah dan Australia.

Kemudian di wilayah barat rencananya juga akan dibangun Lanal-lanal seperti misalnya di Nias, mengingat besarnya ancaman juga sering ditemui di wilayah sana karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Di akhir pemaparannya, Kasal juga menjelaskan mengenai pembangunan pangkalan kapal selam. Tentunya hal itu dalam rangka untuk memperkuat pengamanan laut Indonesia.

“Pangkalan kapal selam juga akan kita bangun. Karena ini membutuhkan spesifikasi, jadi dermaga induk di Surabaya selanjutnya akan ada dermaga-dermaga lainnya,” pungkasnya.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *