MN, Jakarta – Selama berpuluh-puluh tahun, pelaut selalu absen dalam pentas perpolitikan Indonesia. Pasalnya, profesi nenek moyang bangsa Indonesia itu tidak pernah ada yang duduk dalam struktur lembaga politik (partai) atau institusi pemerintahan seperti di legislatif dan eksekutif.
Jika pun ada, namun tak bisa berbuat banyak saat ini mengingat nasib pelaut di Indonesia masih tak kunjung membaik. Atas dorongan itu, Ketua Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Andriyani Sanusi mendirikan sayap Partai Berkarya yang bernama Maritim Berkarya pada awal tahun 2018.
Ia juga masuk nominasi caleg Partai Berkarya yang membawa aspirasi pelaut. Di bawah partai besutan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Suharto inilah pelaut akan mati-matian memperjuangkan aspirasinya.
“Ya Mas Tommy dengan konsep ekonomi kerakyatannya juga menempatkan pelaut sebagai pilar utama ekonomi bangsa selain petani dan nelayan. Ini suatu harapan bagi kita para pelaut untuk berjuang meningkatkan harkat dan martabat hidup kita,” terang Andri di Jakarta, (13/3).
Pria asal Minang itu rencananya akan menjadi caleg di Dapil Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang notaben merupakan kawasan pesisir di Ibukota Jakarta. Ia optimis akan mendulang suara di dapil tersebut melalui visi dan program kelautannya.
“Selama ini kita cuma menjadi penonton saja.Wajar kalau kita ditindas, walaupun katanya visi pemerintah sekarang sudah Poros Maritim Dunia, cuma tidak ada perbaikan nasib kita,” bebernya.
Menurutnya, karena di legislatif tidak ada perwakilan pelaut yang menyerap aspirasi pekerja utama maritim ini sehingga kebijakan yang dibuat pemerintah acap kali timpang. Kendati DPR RI pada 2016 sudah meratifikasi Maritime Labour Convention (MLC), namun perjalanannya sekarang juga masih belum terlihat.
“Tidak banyak isu pelaut yang dimainkan oleh DPR terutama Komisi I, IV, V, IX, dan X yang ada korelasinya kuat di sektor maritim,” tegasnya.
Melalui wadah Maritim Berkarya ini segala aspirasi dan gagasan pelaut utamanya akan diperjuangkan. Selain pelaut, pekerja di sektor maritim seperti nelayan, buruh bongkar muat, petambak garam, dan sebagainya turut diperjuangkan oleh Andriyani Sanusi yang menjabat sebagai Ketua Umum Maritim Berkarya itu.
Sayap Partai Berkarya yang sudah memiliki cabang di hampir setiap provinsi itu mayoritas anggotanya adalah orang-orang yang berprofesi di sektor kelautan atau yang peduli terhadap masalah kemaritiman Indonesia.
“Sekarang banyak yang ngakunya pelaut, mencibir saya masuk partai. Tapi di lain sisi yang mencibir itu juga bingung ketika dihadapkan pada masalah-masalah kepelautan. Makannya itu kalau ada perwakilan kita di DPR pasti kesulitan itu dapat diatasi,” pungkasnya optimis.
(Anug/MN)
Padang (Maritimnews) - Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor datang membawa lumpur, gelondongan batang…
Jakarta (Maritimnews) - Pasca kebakaran petikemas di lapangan New Priok Container Terminal One (NPCT 1)…
Bali (Maritimnews) - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendukung upaya PT Pelabuhan…
Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 7 Tahun…
Gresik (Maritimnews) - Pelabuhan Petrokimia Gresik sah berpredikat sebagai pelabuhan Sehat sesuai dengan Peraturan Menteri…
Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan resmi resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024, Jumat…