Categories: PelabuhanTerbaru

Efisiensi Logistik, SPMT Tingkatkan Kualitas Layanan 

SPMT telah tangani 36 pelabuhan di Indonesia

Jakarta (Maritimnews) – Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan layanan di sektor kepelabuhanan non-peti kemas, salah satunya adalah peningkatan kualitas layanan pelabuhan untuk menciptakan rantai logistik yang lebih efisien.

Tujuan utama SPMT menekan biaya port dan cargo stay, meskipun setiap terminal memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerah. Di sebagian besar terminal di Pulau Jawa bersifat terminal bongkar (import), sedangkan di luar Pulau Jawa sebagian besar bersifat terminal muat.

Direktur Utama SPMT, Ary Henryanto dalam acara “Sharing Session: Transformasi Dunia Kepelabuhanan Non-Petikemas Indonesia” di Djakarta Theater, Selasa (2/6), menegaskan, bahwa angkutan laut diidentifikasi sebagai moda pengangkutan kargo paling efisien dibandingkan moda transportasi lainnya, efisiensi mencapai kurang lebih 11 persen lebih baik dibanding moda kereta dan 51 persen dibandingkan truk.

Menurut Ary Henryanto, SPMT berfokus pada standarisasi layanan di terminal bongkar muat, komersial di terminal, efisiensi pengelolaan terminal, dan pertumbuhan laba. Perusahaan terbuka untuk menggandeng cargo owner sebagai mitra strategis guna meningkatkan produktivitas dan kapasitas komersial.

Sementara itu Guru Besar Bidang Risiko Logistik Maritim Intitus Teknologi Surabaya Saut Gurning yang menjadi narasumber dalam acara sharing sessions tersebut menyampaikan, bahwa perhatian Pelindo sudah cukup baik karena dunia mengarah ke non-peti kemas.

Sedangkan Executive VP Port Handling and Stevedoring FKS Logistics Wiji Dewabroto yang juga narasumber sekaligus pelanggan strategis PT Pelindo menyampaikan, SPMT sudah banyak melakukan perubahan yang luar biasa bahkan sebelum merger.

“Transformasi dengan modernisasi ini membuat produktivitas naik, dulu pembongkaran biji-bijian dan bungkil dalam satu hari hanya sekitar 5.000-6.000 ton. Sekarang dengan modernisasi, kita sudah sampai di 20.000-25.000 ton,” kata Wiji.

Khusus di terminal curah kering di Teluk Lamong yang dioperasionalkan oleh SPMT, merupakan terminal curah kering (pangan dan pakan) paling modern di wilayah Asia Tenggara.

(Bayu Jagadsea/MN)

Yudha Prima Putra

Share
Published by
Yudha Prima Putra

Recent Posts

Bangkitkan Kesadaran, Koperasi KSTKBM Gelar Sosialisasi APD Tahun 2025

Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka penerapan program K3 sekaligus membangkitkan kesadaran pekerja, Koperasi Karya Sejahtera…

11 hours ago

UPP Tanjung Redeb Gelar Sosialisasi Perkuat Implementasi Inaportnet

Tanjung Redeb (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan kepelabuhanan, Kantor Unit Penyelenggara…

1 day ago

Kisah Seorang Pahlawan dari Samudera, KETIKA LAUT TAK LAGI MEMANGGIL

  Catatan kecil dari Klinik Sentra Maritim Medika di Hari Pahlawan oleh: Wisnu Wardana (Kepala…

4 days ago

CMA CGM Foundation Peduli Dunia Pendidikan Indonesia 

Jakarta (Maritimnews) - CMA CGM Foundation menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak Indonesia dengan melakukan…

6 days ago

BKKP Kemenhub Raih ISO 9001:2015 Quality Management System

Jakarta (Maritimnews) - Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Kementerian Perhubungan meraih sertifikasi ISO 9001:2015 untuk…

1 week ago

Sepanjang Tahun 2025, Pendonor Darah Sukarela TPK Koja Capai 225 Kantong

Jakarta (Maritimnews) - KSO Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia…

1 week ago