Categories: OpiniTerbaru

Ulasan Trend Kapal Tanker 2017

Oleh : Ir. Sjaifuddin Thahir, MSc*

Kapal Tanker

MN – Bersama ini izinkan saya berbagi memberikan ulasan menurut pengamatan saya yang serba terbatas perihal pasar kapal tanker di tahun 2017. Pasar kapal tanker untuk mengangkut minyak mentah (crude oil) sampai dengan saat ini masih mengalami penderitan dan boleh dibilang sangat berat. Hal ini diperkirakan dengan banyaknya ketersediaan kapal tanker di dunia.

Sehingga jumlah tonase kapal tanker saat ini boleh dibilang berlimpah dibandingkan dengan permintaan angkutannya. Beberapa pemilik kapal tanker dinformasikan mengalami kerugian dalam waktu yang cukup lama dan bahkan beberapa perusahaan pelayaran kapal tanker dinfokan berada berada di ambang kebangkrutan.

Kegiatan pengangkutan minyak mentah secara signifikan mengalami penurunan dan tekanan. Permintaan untuk kapal tanker minyak mentah di tahun 2016 saja sepertinya belum ada perkembangan alias masih menurun. Beberapa ahli kapal di IMO menawarkan solusi waktu itu yaitu yang dikenal dengan “ship srapping”. Solusi penyembelihan kapal tanker ini atau ship recycle sepertinya dapat menjadi penawar untuk meringankan beban biaya dan tantangan menurunnya pasar kapal tanker minyak mentah. Namun ini semua masih wait and see.

Pertumbuhan permintaan minyak mentah hanya berasal dari negara-negara non-OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Pasar kapal tanker produk (product tankers) juga tengah berjuang dengan update status yang informasinya kelebihan akan pasokan dan kapal tanker produk tersebut harus tunduk pada perubahan aturan yang terus menerus dalam kebutuhan impor dan pola perdagangannya.

Penurunan kondisi perdagangan minyak di area trans-Atlantic karena konsumsi minyak yang lebih rendah jelas dirasakan. Sementara permintaan saat ini untuk kapal tanker produk juga masih sangat sedikit, namun beberapa pemilik yakin pasar kapal tanker produk akan dapat mengambil alih pasar tanker minyak mentah.

Permintaan LNG saat ini sepertinya terhenti, pengeboran LNG baru sedang dibangun di banyak Negara, termasuk Indonesia dan operator LNG sementara masih menikmati tarif yang rendah dikarenakan menurunnya konsumsi LNG, sehingga permintaan dinformasikan terhenti untuk segmen kapal LNG. Pasar kapal LNG tergantung pada perkembangan dalam harga gas dan tekanan dari lingkungan untuk menggunakan bahan bakar fosil yang bersih tersebut. Kecenderungan dapat terlihatnya pertumbuhan yang berkelanjutan dalam permintaan di pasar kapal LNG terutama antara 2015-2020, dan bahkan lebih lebih dari 2020.

Berdasarkan hal tersebut, perluasan jaringan LNG bunkering perlu dipertimbangkan. Pada tahun 2020, impor minyak ke China dan India cenderung akan meningkat dibandingkan dengan tingkat 2012-2016. Pasokan minyak yang akan datang terutama berasal dari Timur Tengah, Afrika dan Rusia, dan juga tawaran dengan menggunakan transportasi lewat pipa. Tingkat produksi minyak secara substansial diperkirakan lebih tinggi daripada proses lepas pantai.

Saat ini, produksi minyak lepas pantai Brazil adalah 2 juta barel per hari (bph). Diperkirakan akan meningkat menjadi 4 juta bph pada tahun 2017 dan 5 juta barel per hari pada tahun 2020. Sementara itu, impor minyak mentah AS akan memfokuskan diri pada perolehan eksplorasi jangka pendek, terutama dari Amerika Selatan.

Pemilik kapal Tanker telah mengalami tekanan yang kuat dari perusahaan minyak selama bertahun-tahun, serta skema pemeriksaan kapal oleh badan klasifikasi dan pihak marine inspector sehubungan dengan kualitas kapal dan kekuatan kapal, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. ditambakan bahwa perusahaan-perusahaan minyak umumnya memiliki standar teknis dan operasional sangat tinggi terutama untuk kapal tanker minyak.

Selain itu, karena harga bunker menurun, makan biaya unit transportasi adalah tidak bisa diandalkan. Terjadi puncaknya tawaran scrapping kapal dan permintaan untuk kapasitas tanker minyak mentah berikut pertumbuhan permintaan China dan dalam jumlah sumber pasokan minyak, dapat diperkirakan pasar kapal tanker berada dalam keseimbangan sebelum tahun 2020.

*Penulis adalah Senior Manager of Asset General Affair Division PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)

maritimnew

Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Share
Published by
maritimnew

Recent Posts

Gde Sumarjaya: Relokasi Kapal Non-tuna di Pelabuhan Benoa

Bali (Maritimnews) - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendukung upaya PT Pelabuhan…

1 day ago

Kemenhub Terbitkan PM 7/2024 Tentang Harmonisasi Sistem Pemeriksaan dan Sertifikasi pada Kapal Berbendera Indonesia

Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 7 Tahun…

2 days ago

Pelabuhan Sehat Petrokimia Disahkan KSOP Gresik

Gresik (Maritimnews) - Pelabuhan Petrokimia Gresik sah berpredikat sebagai pelabuhan Sehat sesuai dengan Peraturan Menteri…

4 days ago

Kemenhub Resmi Tutup Posko Angkutan Laut Lebaran 2024

Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan resmi resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024, Jumat…

5 days ago

Arus Penumpang Angleb 2024 Naik Signifikan di Pelabuhan Priok

Jakarta (Maritimnews) - Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024,…

5 days ago

Pelabuhan Teluk Bayur Siap Layani Arus Mudik Lebaran 2024

Teluk Bayur (Maritimnews) - Pelabuhan Teluk Bayur telah melakukan berbagai kesiapan dalam menyambut libur Idul…

4 weeks ago