Pelayaran Jakarta – Kepulauan Seribu Meningkat, PT Pelni hanya Komplemen bukan Kompetitor
MNOL, Jakarta – Menanggapi perdebatan soal ditunjuknya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry sebagai operator penyedia jasa transportasi laut di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Direktur Komersial PT Pelni, Harry Boediarto angkat bicara.
Saat dihubungi maritimnews, Kamis, (5/1), Harry menyatakan keputusan Kementerian Perhubungan itu sudah tepat. Menurutnya guna mencukupi kebutuhan pelayaran antara Jakarta – Kepulauan Seribu sudah selayaknya PT Pelni mengambil peranan.
“Sejauh ini kan sudah ada kapal perintis yang berada dibawah Pelni dengan rute Sunda Kelapa – Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung – Pulau Pramuka – Pulau Kelapa dengan kapasitas 150 penumpang,” ujar Harry.
Ia melihat hilir mudik masyarakat Kepulauan Seribu ke Jakarta terbilang cukup tinggi. Sedangkan armada Pelra yang saat ini mendominasi pelayaran rute Jakarta – Kepulauan Seribu di Pelabuhan Kali Adem tidak mencukupi kebutuhan tersebut.
Sambungnya, harga tiket juga terjangkau senilai Rp15.000 dengan jadwal pelayaran seminggu tiga kali, yakni di hari Senin, Rabu, dan Sabtu. Ia menilai itu masih kurang dan perlu ditambah lagi.
Harry menyebutkan ini soal pertumbuhan ekonomi masyarakat Kepulauan Seribu. Namun hal penting lainnya ialah soal keselamatan pelayaran. Terjadinya kasus kecelakaan KM Zahro Express menjadi catatan tersendiri bahwa kelaikan armada menjadi hal penting.
“Kita kan mendukung program pemerintah yang tidak memunggungi laut. Animo masyarakat Jakarta ketika liburan untuk pergi ke laut cukup tinggi tetapi pasca kejadian itu mereka menjadi takut ke laut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur Lalu Lintas Laut Ditjen Hubla ini menyampaikan agar setiap pihak mengerti keputusan Menhub itu bukan dimaknakan PT Pelni sebagai kompetitor terhadap Pelra, melainkan sebagai komplemen.
“Karena kebutuhan pelayaran tinggi, akhirnya Pelni turun tangan. Jadi ini bukan persaingan dan pihak lain jangan merasa tersaingi. Intinya ini kita mendukung program pemerintah,” pungkasnya.
Masih kata Harry, PT Pelni sejauh ini juga terus memperbaiki kualitas armadanya. Selain efektivitas, efisiensi juga diperlukan guna memenuhi kebutuhan itu. Terobosan PT Pelni ialah dengan mengadakan kapal berbahan bakar solar cell untuk kebutuhan antar pulau.
“Ya kita baru mengadakan satu kapal berbahan bakar solar cell sebagai percobaan untuk memenuhi kebutuhan pelayaran antar pulau tadi. Saya mohon setiap pihak untuk mendukung program ini,” tutupnya. (Tan/MN)




















