ENJ 2017, Tempa Generasi Poros Maritim Dunia
MN, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, melepas 768 peserta Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017 yang akan ikut meramaikan Sail Sabang yang digelar 28 November – 5 Desember 2017 mendatang.
Ratusan pelajar tingkat SMA, perguruan tinggi dan taruna TNI AL dan sekolah kelautan itu bertolak dari Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, (20/11) dengan empat armada, yakni KRI Dewaruci, KRI Bima Suci, KRI Banda Aceh dan KRI dr. Soeharso selama 28 hari.
Dalam sambutannya Menko Luhut kegiatan Sail Sabang bukanlah pelayaran biasa melainkan kegiatan yang dilakukan untuk mendorong percepatan pembangunan di kawasan terdepan Indonesia itu. Baik infrastruktur maupun ekonomi terutama dari kegiatan pariwisata diharapkan mampu menggenjot pendapatan masyarakat setempat.
“Pemerintah ingin Indonesia dibangun dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. ‘Manisnya’ buah pembangunan tidak boleh lagi hanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Jawa namun harus pula dibagi adil dengan masyarakat di seluruh Indonesia,” katanya.
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dengan potensi ekonomi maritim yang mencapai 1,33 triliun dolar AS per tahun, dia mengatakan Indonesia pastinya memiliki banyak potensi wisata maritim yang amat potensial.
Lebih lanjut, Purnawirawan TNI AD itu menyatakan sail kali ini penuh dengan keistimewaan. Hal itu mengingat kehadiran KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci. “Pelaksanaan sail tahun ini saya rasa cukup unik, karena ada dua kapal layar tiang tinggi yang ikut dalam misi pelayaran menuju ke Sabang,” ungkapnya.
Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi penghasil devisa nomor dua di Indonesia setelah minyak sakit dan diperkirakan akan menjadi penghasil devisa teratas pada tahun 2019.
“Oleh karenanya, pemerintah terus bergerak memperkenalkan keindahan dan kekayaan maritim Indonesia di mata dunia. Salah satunya adalah dengan acara Sail Indonesia yang tahun ini diselenggarakan di Sabang, Provinsi Aceh,” ungkapnya.
Ia mengingatkan pemuda-pemudi yang berangkat dalam ekspedisi itu untuk memupuk kesatuan dan persatuan bangsa baik dalam kegiatan pelayaran maupun seterusnya.
“Kita tidak boleh mengkhianati `founding father` kita bahwa Indonesia adalah negara yang bersatu dalam perbedaannya. Jaga negerimu sepulang dari pelayaranmu. Lakukan hal-hal positif, jangan ikut larut dalam kegiatan yang tidak bermanfaat, seperti terlibat dalam narkoba, tawuran atau turut serta menyebarkan berita bohong, atau hoax sehingga menimbulkan permusuhan di masyarakat,” ujarnya.
“Bermimpilah yang tinggi tapi jangan lupa kerja keras dan pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi-mimpimu itu. Saya titipkan masa depan negeri ini di pundak kalian karena 10- 20 tahun lagi, kalianlah pemimpin negeri ini. Lanjutkanlah visi Indonesia untuk menjadi negara Poros Maritim Dunia,” pungkas Luhut.
(Adit/MN)