Alur Pelayaran Pelabuhan Bengkulu Dikeruk jadi -10 mLws
MN, Bengkulu – Alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mulai dikeruk dari -5,5 mLws menjadi -10 mLws. Pengerukan menggunakan kapal TSHD Kalimantan II Type Hopper kapasitas 4.000 m2. Sekitar 700 m2 material yang mengendap sepanjang alur pelabuhan akan diangkat dan dibuang ke dumping area.
“Ditargetkan pengerukan alur pelayaran akan selesai kurang lebih dua bulan kedepan,” jelas General Manager PT Pelabuhan Indonesia II/IPC Cabang Bengkulu, Hambar Wiyadi saat kick off pekerjaan pengerukan oleh Kepala KSOP Bengkulu dan Kejati Bengkulu yang diserahkan kepada Project Manager PT Rukindo, Rabu (28/3).
Hambar memastikan bahwa proses pengerukan alur ini tidak mengganggu masuk dan keluarnya kapal yang akan bersandar ke dermaga Pelabuhan Pulau Baai. Serta memastikan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai tetap berjalan normal 24/7.
Pengerukan alur pelayaran pelabuhan sangat penting dilakukan, sebab dengan kedalaman alur pelabuhan yang hanya -5,5 mLws, kapal kapasitas besar tidak dapat bersandar.
Saat ini, kapal curah kering pengangkut batubara dan cangkang yang dapat masuk hanyalah kapal kapasitas 10.000 ton saja, sedangkan kapal curah cair jenis low daft kapasitas antara 3.600 ton hingga 6.000 ton serta kapal jenis lebih runcing yang dapat sandar ialah kapasitas 3.000 ton.
Ditambahnya kedalaman alur menjadi -10 mLws, maka memungkinkan kapal kapasitas lebih besar yakni 25.000 sampai 38.000 ton dapat bersandar ke Pelabuhan Pulau Baai dengan aman dan nyaman.
“Kedalaman alur pelayaran menjadi -10 mLws akan memudahkan oprasional dan mobilisasi kapal, sehingga tidak harus melakukan transhipment di Pulau Tikus,” pungkasnya.
(Bayu/MN)