Belum Berbudaya Maritim, Penyebab Utama Rentetan Kecelakaan Kapal

Round Table Discussion dengan topik “Membenahi Angkutan Sungai dan Penyeberangan” di Ruang Antonov Klub Eksekutif Persada Halim Perdanakusumah, Rabu (25/7).

MN, Jakarta – Ketua Institute Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (IK2MI) Laksamana Madya TNI (Purn) Y Didik Heru Purnomo mengungkapkan keprihatinannya terhadap terjadinya rentetan peristiwa kecelakaan transportasi peraiaran yang mendera kita dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi akibat pihak-pihak yang terkait di dalamnya tidak tertib prosedur serta birokrasi yang tidak sempurna. “Melihat situasi yang berkembang, dengan terjadinya kecelakaan-kecelakaan yang menurut kami dari komunitas maritim sangat tragis, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi terkecuali pada situasi yang bersifat force majeure, seperti terjadinya cuaca ekstrim saat berlayar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa setelah dilakukan kajian dan diskusi dalam Round Table Discussion (RTD) yang menghadirkan berbagai kalangan yang merupakan pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini, seperti perwakilan Kepolisian, TNI AL, praktisi kemaritiman, kementerian terkait, serta beberapa pakar yang merupakan ahli dalam masalah transportasi perairan ini, terkuak bahwa beberapa fakta yang menjadi faktor penyebab rentetan peristiwa memilukan tersebut bisa terjadi.

Diantaranya adalah pengawasan yang tidak dijalankan secara maksimal, birokrasi yang tidak sempurna, dan ketidakdisiplinan para pihak yang terlibat dalam aktifitas ini. Sebagai contoh adalah banyak sekali aturan yang dilanggar seperti syahbandar yang tidak berada di lokasi, petugas yang tidak memeriksa manifes kapal, dan kantor pelabuhan atau syahbandar yang kosong. Selain itu, terjadi juga pelanggaran dalam penataan muatan kapal, struktur kapal, hingga kelayakan kapal itu sendiri untuk berlayar.

Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI tersebut menekankan bahwa permasalahan ini dapat dipastikan bersifat kelalaian. Terdapat kesan para pemangku kepentingan yang terkait di dalamnya menganggap remeh masalah keselamatan dalam aktifitas pelayaran ini.

Lebih jauh, ia juga menyoroti tentang belum terbentuknya budaya maritim pada bangsa ini, dan hal inilah yang menjadi akar masalah penyebab rendahnya kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berlayar.

“Seharusnya kegiatan ini setiap saat dimonitor, namun ternyata itu tidak. Budaya kita saja belum budaya maritim minded, Kalau orang budayanya sudah maritime minded, pembangunan kapal yang tidak sesuai, alat keselamatan pelayaran yang tidak lengkap, dan lain sebagainya tersebut, tentu tidak akan dibiarkan terjadi. Mereka anggap hal itu sudah biasa, seolah-olah saat di laut sudah mengapung yah sudah aman. Padahal kan tidak begitu, di laut kita berpotensi menghadapi berbagai macam hal,” pungkasnya.

 

A.P Sulistiawan

Redaktur

Share
Published by
A.P Sulistiawan

Recent Posts

Bangkitkan Kesadaran, Koperasi KSTKBM Gelar Sosialisasi APD Tahun 2025

Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka penerapan program K3 sekaligus membangkitkan kesadaran pekerja, Koperasi Karya Sejahtera…

11 hours ago

UPP Tanjung Redeb Gelar Sosialisasi Perkuat Implementasi Inaportnet

Tanjung Redeb (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan kepelabuhanan, Kantor Unit Penyelenggara…

1 day ago

Kisah Seorang Pahlawan dari Samudera, KETIKA LAUT TAK LAGI MEMANGGIL

  Catatan kecil dari Klinik Sentra Maritim Medika di Hari Pahlawan oleh: Wisnu Wardana (Kepala…

4 days ago

CMA CGM Foundation Peduli Dunia Pendidikan Indonesia 

Jakarta (Maritimnews) - CMA CGM Foundation menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak Indonesia dengan melakukan…

6 days ago

BKKP Kemenhub Raih ISO 9001:2015 Quality Management System

Jakarta (Maritimnews) - Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Kementerian Perhubungan meraih sertifikasi ISO 9001:2015 untuk…

1 week ago

Sepanjang Tahun 2025, Pendonor Darah Sukarela TPK Koja Capai 225 Kantong

Jakarta (Maritimnews) - KSO Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia…

1 week ago