
Tanjung Jabung (Maritimnews) – Di Provinsi Jambi, Pinang merupakan komoditi ekspor unggulan pada kelompok pertanian. Hampir 70 persen nilai ekspor Pinang Jambi diperoleh dari negara India, Bangladesh, Iran, dan Nepal. Pemerintah Indonesia pun menargetkan Pinang menjadi komoditi unggulan penopang perekonomian masyarakat.
Karenanya untuk mendorong pertumbuhan ekspor Pinang Jambi, SM Komersial Pratiwi Karim dan ASM Marketing IPC TPK Kurniawan Muhammady didampingi IPC TPK Jambi melakukan kunjungan ke PT Agro Future Indonesia, menerapkan Customer Relationship Management agar memahami langsung, serta melihat potensi kontainerisasi di pelabuhan Talang Duku.
“Potensi penggunaan petikemas di Jambi cukup bagus. Hanya issue bagi para eksportir Pinang adalah tantangan masuk ke negara tujuan utama Pinang, yaitu India,” tutur Didi sapaan Kurniawan Muhammady kepada Maritimnews di Tanjung Jabung, Rabu (01/11).

Didi menerangkan, bahwa hambatan eksportir Pinang Indonesia ke India, antara lain kebijakan Pemerintah Negara India terkait keluhan bea masuk Pinang yang tinggi ke negara tersebut.
Kunjungan di perusahaan pengelola Pinang di kawasan Tanjung Jabung Barat, Jambi merupakan bagian dari program unggulan IPC TPK. Strategi pemasaran melalui customer visits dilaksanakan rutin dengan mengunjungi stakeholders di seluruh area IPC TPK agar memahami kebutuhan para customer.
“Menariknya eksportir Pinang PT Agro Future Indonesia yang berlokasi di Tanjung Jabung Barat, mereka baru saja berjalan sejak bulan Mei 2023. Kini mampu mengekspor 5 TEUs per bulan secara rutin melalui IPC TPK pelabuhan Talang Duku Jambi,” pungkas Didi.
(Bayu Jagadsea/MN)






