
MNOL, Jakarta – Penerapan system Terminal Operating System (TOS) OPUS yang dibarengi optimalisasi organisasi, training, dan implementasi Health, Safety, Security, Environment (HSSE), autogate system deployment , e-billing process , dan centralized planning & controlling telah memberikan manfaat seperti peningkatan potensi produktivitas terminal box ship per hour (BSH) dan berth time di Terminal Operator 3 PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
Dalam rangka pemutakhiran (upgrade) kemampuan system OPUS agar dapat mengimbangi pelayanan kegiatan operasional Terminal Operasi 3 yang semakin rumit dan padat. Hari Selasa pagi (14/3), Tim Sub Direktorat Sistim dan Informasi (Sisinfo) PT. Pelabuhan Indonesia II / IPC pemegang lisensi OPUS bersama Tim Divisi Sisinfo PT. Pelabuhan Tanjung Priok selaku pengguna system melakukan upgrade System OPUS agar memiliki menu pelayanan Verified Gross Mass (VGM) dan Reefer Container yang sebelumnya tidak terdapat pada OPUS versi lama.
Setidaknya tedapat 2 kapal yaitu Kwechio dan CTP Fortune dengan jumlah kegiatan muat total kedua kapal yaitu 163 box petikemas, ditambah 162 box petikemas receiving dan 256 box petikemas delivery yang pelayanannya dilakukan secara manual pada saat system dimatikan/upgrade.
Menurut Humas PTP, Febrianto Zenny, tidak ada kendala operasional selama masa upgrade system OPUS yang terjadi kurang lebih 8 jam (satu shift kerja). Perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan pelayanan tidak terhambat diantaranya, melakukan pemberitahuan sejak jauh hari kepada para pengguna jasa dan mitra terkait pelayanan terminal petikemas ocean going di Terminal Operasi 3, serta mensiasati proses pencatatan dan penginputan data secara manual selama system dimutakhirkan untuk kemudian dinput ke dalam OPUS setelah system normal kembali.
Selama masa pemutakhiran system yang terjadi kurang lebih satu shift tersebut, perusahaan juga memindahkan server OPUS Terminal Operasi 3 ke data center baru yang terletak di BSD bekerjasama PT. Telkom Sigma. Data center ini menjamin system terlindungi dari banjir, kebakaran dan gempa bumi serta bebas pemadaman listrik.
“Upgrade system dan pemindahan server ini adalah upaya perusahaan dalam memastikan pelayanan jasa petikemas di PT. Pelabuhan Tanjung Priok dapat berjalan optimal tanpa gangguan,” pungkas Febrianto. (Bayu/MN)
–






