Foto bersama - Coorporate Secretary PT BKI Saifuddin Wijaya (tengah) bersama Pengurus Pusat APMI. (Foto: Ahlan/APMI)
Foto bersama – Coorporate Secretary PT BKI Saifuddin Wijaya (tengah) bersama Pengurus Pusat APMI. (Foto: Ahlan/APMI)

Maritimnews, Jakarta – Dalam rangka membangun kemaritiman Indonesia, Assosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) melakukan kunjungan ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Jakarta, (17/3/16). Kunjungan itu diterima oleh Coorporate Secretary PT.BKI, Saifuddin Wijaya, yang mengaku sangat antusias melihat geliat pemuda dalam membangun dan memajukan maritim Indonesia.

Dalam pertemuan singkat itu, Saifuddin mengawali pembahasan dengan menerangkan kiprah PT.BKI sejak didirikan tahun 1964 dalam membangun industri maritim nasional. Dan untuk saat ini serta ke depannya, PT.BKI berharap agar pembangunan maritim Indonesia semakin berkembang seiring dengan adanya visi presiden, poros maritim dunia.

Tentunya, pembangunan itu harus melibatkan banyak pihak termasuk para pemuda. Berbagai kreativitas dan inovasi sangat diperlukan dalam bentuk apa pun untuk mendorong laju poros maritim dunia.

Oleh karena itu, PT. BKI meminta organisasi seperti APMI ini agar selalu menampung gagasan pemuda yang concern terhadap kemaritiman, serta menjadi jembatan baik kepada pemerintah maupun stakeholder terkait.

“Pemuda maritim harus menjadi wadah sekaligus jembatan untuk para pemuda Indonesia yang kreatif dalam mewujudkan riset-riset maritimnya agar menjadi real industri untuk mendukung pembangunan maritim indonesia,” ujar Saifuddin.

BKI yang didirikan pada tahun 1964 merupakan sebuah lembaga yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Karena badan ini satu-satunya yang bertanggung jawab terhadap peraturan maritim terutama konstruksi pembangunan industri kelautan dan perkapalan.

Jika dilihat dari sejarahnya, badan ini berdiri karena nuansa semangat kemaritiman Bung Karno yang bercita-cita mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, digdaya, berwibawa, dan disegani. Sehingga keberadaan badan ini dianggap penting sebagai syarat utama pencapaian tersebut.

PT BKI merupakan badan yang paling berpengaruh dalam pembangunan industri maritim Indonesia. Pasalnya, dengan persetujuan badan ini lah konstruksi, keselamatan dan segala bentuk elemen yang berpengaruh terhadap pembangunan jasa maritim dapat dilakukan.

Dalam pertemuan itu, APMI yang diwakili oleh Ketua Umumnya, Reynaldi Bahri Tambunan dan Sekjen Ahlan Zulfakhri serta beberapa pengurus pusatnya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT.BKI atas penerimaan ini.

Selanjutnya, Reynaldi juga mengawalinya dengan memperkenalkan sejarah, visi dan misi serta kiprah APMI dalam belantika perjuangan untuk memajukan kemaritiman Indonesia.

Pada kesempatan itu, APMI mengajukan tawaran program yang nantinya bisa bekerja sama dengan PT.BKI. Di antaranya program-program yang dapat mendorong kemajuan industri komponen maritim.

“Kita berharap agar ada program yang dapat mendukung industri maritim dari hasil karya anak-anak bangsa. Karena sampai saat ini hampir 70% komponen industri maritim masih berasal dari luar Indonesia alias impor,” ungkap Sekjen APMI, Ahlan Zulfakhri.

Hal tersebut tentunya menjadi keprihatinan kita sekaligus menjadi tantangan untuk anak bangsa ini agar berani berkarya dan berusaha membangun komponen industri maritim. APMI, sambung Ahlan, akan terus mendorong spirit itu agar semakin banyak karya-karya anak negeri dalam bidang kemaritiman yang tidak kalah kualitasnya dengan asing.

APMI juga menyinggung agar ke depannya biaya dan lama pembuatan kapal serta beberapa bangunan laut dapat lebih ekonomis dan tepat waktu. Hal itu, sebagaimana komitmen dari 5 pilar pembangunan maritim yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo, salah satunya ialah penguatan infrastruktur dan industri jasa maritim.

“Kami akan menyusun tim untuk dapat merealisasikan agenda-agenda ke depan bersama PT.BKI dalam mensukseskan visi besar pemerintah untuk mewujudkan poros maritim dunia,” pungkas Ahlan.

Pertemuan itu diakhiri dengan pemberian buku yang berjudul “28 Pemikiran Kritis Pemuda Maritim” yang ditulis oleh pemuda-pemuda yang fokus terhadap masalah kemaritiman Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama antara Saifuddin Wijaya dengan para delegasi APMI. (TAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *