Serukan Perdamaian Abadi, Presiden akan Resmikan Monumen Perdamaian saat Komodo Exercise 2016
Indonesia akan serukan perdamaian dunia dalam event Komodo Exercise 2016 di Padang. (Foto: solopos.com)
Indonesia akan serukan perdamaian dunia dalam event Komodo Exercise 2016 di Padang. (Foto: solopos.com)

MNOL, Padang – ‘Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’ merupakan amanat Pembukaan UUD 1945 yang harus dijalankan oleh Pemerintah Indonesia di tengah memanasnya stabilitas dunia dan kawasan. Sehingga event Multilateral Naval Exercise Komodo(MNEK) 2016 di Kepulauan Mentawai 12-16 April mendatang menjadi momentum penting.

Sehingga dalam kesempatan itu, pemerintah akan meresmikan Monumen Perdamaian yang tengah dibangun di pantai Muaro Lasak, Padang, Suamtera Barat. Monumen itu rencananya akan diresmikan Presiden RI Ir. Joko Widodo disaksikan oleh para tamu undangan MNEK. Monumen itu berbentuk burung merpati yang saat ini sudah berdiri tegak di samping Taman Muaro Lasak Pantai Padang, Sumatera Barat.

 

Hadirnya para delegasi Angkatan Laut dari 35 negara dalam Komodo Exercise 2016 ini memberikan makna bahwa Indonesia akan memberi pesan perdamaian kepada kawasan dan dunia. Pasalnya, di antara negara-negara yang hadir dalam event ini terdapat negara-negara yang sedang bertikai. Sebut saja antara Tiongkok dengan Vietnam, Filipina dan Malaysia terkait konflik Laut China Selatan (LCS).

Selain itu juga ada Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang menjadi rival Tiongkok dalam pertempuran Perang Dingin di balik konflik LCS. Selanjutnya ada India dan Pakistan, yang tak kunjung selesai berkonflik menyangkut masalah Kashmir.

Hal itu merupakan pesan Indonesia kepada dunia sesuai amanat Pembukaan UUD 1945, yakni ikut melaksanakan ketertiban berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sampai dengan sejauh ini predikat sebagai stabilisator kawasan tetap melekat di pundak Indonesia yang mendapat pengakuan dunia.

Secara sejarah, kiprahnya dalam meredakan ketegangan dunia pernah dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya, mempelopori berdirinya Gerakan Non Blok pada tahun 1960 dan aktif mengirim Pasukan Perdamaian ke daerah-daerah konflik.

Persiapan Pembangunan

 

Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang sebagai salah satu Lantamal di jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) siap mendukung event berskala internasional itu. Sumbangsihnya, dengan melakukan persiapan berdirinya Monumen Perdamaian.

Menurut Kepala Bidang Engineering Civic Action Project (Kabid Encap) Kolonel Marinir Yudi Hidayat, pengerjaan Monumen Perdamaian tersebut sudah berjalan hampir satu bulan dan diperkirakan pada awal April ini sudah selesai.

Tugu perdamaian yang akan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung itu merupakan proyek kerja sama antara Lantamal II dan Pemerintah Kota (Pemkot). Sebagaimana di Palu dan Ambon, Monumen Perdamaian ini berfungsi sebagai simbol perdamaian antar suku, agama, ras dan antar golongan sekaligus perdamaian antar bangsa.(TAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *