MNOL, Jakarta – Industri Pertahanan kita saat ini memerlukan sinergitas baik di dalam maupun di luar negeri, karena melalui sinergitas itulah akan menghasilkan sebuah transfer teknologi yang berguna untuk kemajuan industri pertahanan kita. Demikian ujar Firmansyah Arifin selaku Direktur Utama PT PAL di sela-sela acara Indo Defence 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat, (4/11/16) lalu.
Firmansyah juga menyampaikan bagaimana PT PAL dapat terus memberikan sumbangsih terhadap industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya sudah saatnya industri pertahanan saling memiliki konektifitas dan saling bersinergi untuk menghasilkan sebuah karya yang baik.
“Di Negara maju sekalipun tidak ada industri pertahanan yang bisa berjalan dengan sendiri. Contohnya dalam membangun sebuah kapal tidak mungkin dari A sampai Z, industri pertahanan tersebut bisa melengkapi dan hampir dipastikan tidak bisa terpenuhi semua pasti ada dorongan dari industri lainnya agar bisa membangun kapal tersebut,” terangnya.
Lanjut dia, dalam menghasilkan suatu karya untuk kebutuhan bangsa dan negara tentu tidak ada persaingan antara satu sama lain. “Yang ada bagaimana membina kerjasama untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan kebutuhan user-nya. Intinya semua harus bekerja sama,” tandasnya.
Selain itu, sambungnya, PT PAL Indonesia sebagai Lead Integrator Alutsista Matra Laut berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan, harus bisa memberikan peluang kerjasama di antara industri galangan kapal lainnya.
Sebagai industri galangan kapal yang fokusnya terhadap kapal-kapal berbasis combattan kerjasama tersebut sangat penting bagi keberlangsungan industri pertahanan dalam negeri.
“Sinergitas itu pulalah yang dapat terjalin dengan apik sewaktu TNI AL sebagai mitra strategis PT PAL ingin membutuhkan kapal dalam berbagai jenis, PT PAL tidak lagi kesulitan karena dibantu dengan mitra-mitra lainnya,” bebernya. (Sutisna/MN)
