Selat Malaka jalur
MN, Medan – Sektor maritim sejogianya menyimpan potensi ekonomi mencapai US$ 1,33 trilyun dan nilai ekonomi kelautan menyentuh angka Rp 3.000 trilyun per tahun. Hal itu dikatakan President Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA), Pasoroan Herman Harianja di Medan, Selasa (5/9).
Menurutnya, pemanfaatan jasa pemanduan dan aktivitas bisnis maritim merupakan bagian dari berbagai potensi ekonomi maritim yang dimiliki Republik Indonesia.
Potensi ekonomi maritim meliputi industri pengolahan ikan (7%), industri bioteknologi (14%), pertambangan dan energi (16%), wisata bahari (4%), transportasi laut (2%), industri jasa maritim (15%), sumber daya pulau-pulau kecil (9%), dan hutan mangrove (15%).
Indonesia membutuhkan perluasan wilayah perairan wajib pandu. Sudah saatnya Pemerintah memperluas wilayah perairan wajib pandu bila ingin memanfaatkan potensi ekonomi dalam kebijakan Poros Maritim Dunia.
“Wilayah perairan pertama yang perlu ditetapkan berstatus wajib pandu adalah Selat Malaka, kemudian ALKI I, ALKI II dan ALKI III,” ujarnya.
Selat Malaka merupakan selat seluas 65.000 km persegi yang terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatra. Menjadi sangat penting melihat potensi selat Malaka, sebagai satu dari sembilan alur strategis laut dunia.
INAMPA mencatat lebih dari 200 kapal melintasi selat ini setiap hari dan dilalui oleh 15,2% kapal minyak dunia atau hanya berada di bawah Selat Hormuz yang sebanyak 17%.
Begitu juga wilayah perairan Indonesia yang terbagi dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang melintasi Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa dan Selat Sunda. Kemudian ALKI II melintasi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores dan Selat Lombok. Sedangkan ALKI III melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai dan Laut Sawu.
(Bayu/MN)
Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka mewujudkan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) sebagai pemimpin ekosistem…
Teluk Bayur (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan dan memastikan kondisi fasilitas di pelabuhan Teluk Bayur…
Makassar (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 punya cara tersendiri untuk…
Pontianak (Maritimnews) - Selama tahun 2025, Kantor Wilayah Bea dan Cukai Kalimantan Barat dalam menjalankan…
Papua (Maritimnews) - Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Pelabuhan Korido dan sekitarnya telah diselenggarakan…
Oleh: Dayan Hakim NS* Istilah ESG (Environmental, Social, and Governance) saat ini sedang ramai diperbincangkan…