RIMPAC 2018: Marinir AS Jajal Penembakan RPG-7 Korps Marinir TNI AL

RIMPAC 2018: Marinir AS Jajal Penembakan RPG-7 Korps Marinir TNI AL

MN, Hawai – Selain dipadatkan dengan latihan artileri medan, Kompi Korps Marinir dalam RIMPAC (Rim of Pacific) 2018 yang terdiri dari pasukan infanteri juga menggelar latihan bersama dengan Marinir Tuan Rumah (USMC). Salah satu silabus dalam latihan tersebut adalah penggunaan Senjata Bantu Infanteri (Senbanif). Dari beragam Senbanif TNI, Korps Marinir punya ciri khas tersendiri, yaitu bekal RPG (Rocket Propelled Grenade)-7, yang dalam laga RIMPAC 2018 dilakukan uji tembak dan pengenalan kepada Marinir AS di Pusat latihan US Army di Pohakuloa Training Area, Hawaiian Island, Hawaii, Amerika Serikat.

Dikutip dari marinir.tnial.mil.id, Materi menembak Senjata Bantuan yang dilatihkan meliputi menembak Mortir 60 mm, General Purpose Machine Gun (GPMG), GLM, Rocket Propelled Grenade (RPG)-7 dan Senjata Mesin Ringan (SMR). Dalam menembak senjata bantuan tersebut selain diikuti prajurit Marinir TNI AL dan USMC, juga diikuti prajurit dari Malaysia dan Srilanka.

Dalam materi menembak RPG-7, Komandan Kompi Pasrat Mayor Marinir Afrison Taufik didampingi Kopka Marinir Y. Haryo menjelaskan karakteristik dan penggunaan senjata serta penanganan bila mengalami gangguan, kemudian dilanjutkan dengan praktek menembak senjata RPG-7.

Di Pohakuloa Training Area ini, prajurit Marinir Indonesia melaksanakan tahap Force Integration Training (FIT) di mana Korps Marinir TNI AL mengirimkan 218 prajurit, 8 unit amphibious assault vehicles LVT-7 dan 2 pucuk Howitzer LG-1 MKII 105 mm. Materi latihan tersebut, lanjutnya, merupakan rangkaian kegiatan prajurit Korps Marinir TNI AL bersama-sama dengan prajurit Marinir dari beberapa negara lain yang telah melewati tahap Harbor Phase di Marine Corps Base Hawaii (MCBH) yang pada puncak latihan akan diakhiri dengan kegiatan pendaratan amfibi di Pyramid Rock Beach yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2018.

Meski menyandang identitas RPG-7, tapi sejatinya nama asli senjata yang digunakan Marinir TNI AL adalah ATGL-L (Anti Tank Grenade Launcher-Light). Bila RPG-7 aslinya diproduksi di Rusia, maka ATGL-L adalah buatan pabrik amunisi Arsenal dari Bulgaria. Di lingkungan Korps Marinir TNI AL, ATGL-L disebut sebagai RPG-7, tentu dengan alasan efek psikologis lebih kuat. Senjata ini masuk dalam arsenal Korps Marinir pada periode 2003-2004.

Husni Baroqah

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”

Share
Published by
Husni Baroqah

Recent Posts

Bangkitkan Kesadaran, Koperasi KSTKBM Gelar Sosialisasi APD Tahun 2025

Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka penerapan program K3 sekaligus membangkitkan kesadaran pekerja, Koperasi Karya Sejahtera…

12 hours ago

UPP Tanjung Redeb Gelar Sosialisasi Perkuat Implementasi Inaportnet

Tanjung Redeb (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan kepelabuhanan, Kantor Unit Penyelenggara…

1 day ago

Kisah Seorang Pahlawan dari Samudera, KETIKA LAUT TAK LAGI MEMANGGIL

  Catatan kecil dari Klinik Sentra Maritim Medika di Hari Pahlawan oleh: Wisnu Wardana (Kepala…

4 days ago

CMA CGM Foundation Peduli Dunia Pendidikan Indonesia 

Jakarta (Maritimnews) - CMA CGM Foundation menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak Indonesia dengan melakukan…

6 days ago

BKKP Kemenhub Raih ISO 9001:2015 Quality Management System

Jakarta (Maritimnews) - Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Kementerian Perhubungan meraih sertifikasi ISO 9001:2015 untuk…

1 week ago

Sepanjang Tahun 2025, Pendonor Darah Sukarela TPK Koja Capai 225 Kantong

Jakarta (Maritimnews) - KSO Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia…

1 week ago