Kapal Patroli KPLP Siap Laksanakan Gakum dan Kespel di TSS Selat Sunda dan Lombok
Direktur KPLP Ahmad bersama Direktur Navigasi Hengki Angkasawan
MN, Jakarta – Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan menggelar diskusi melalui rangkaian Table Top Exercise terkait implementasi Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Sunda dan Selat Lombok untuk menyatukan pola operasi guna membekali awak kapal Patroli yang akan melaksanakan penegakan hukum di perairan tersebut.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menegaskan bahwa sesuai UU nomor 17/2008 tentang Pelayaran pihaknya akan mengerahkan kekuatan armada kapal patrolinya untuk mendukung penegakan hukum dan keselamatan pelayaran di TSS Selat Sunda dan Selat Lombok.
“Setelah diskusi dalam table top, enam kapal patroli KPLP bersama institusi terkait pada tanggal 27 Juni akan melakukan latihan terpadu pengawasan lalulintas TSS Selat Sunda,” terang Ahmad kepada awak media disela acara table top exercise di Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (23/6).
Keenam kapal patroli KPLP yang siap melaksanakan kegiatan penegakan hukum dan keselamatan pelayaran di TSS Selat Sunda adalah KN Trisula P 111, KN Alugara P 114, KN Clurit P 203, KN Cundrik P 204, KN Belati P 205, KN Jembio P 215.
“Hasil diskusi table top pada hari Selasa tanggal 23 Juni, selanjutnya akan diimplementasikan dengan latihan terpadu di perairan TSS Selat Sunda dan Selat Lombok,” ujar Ahmad.
Sementara itu Direktur Navigasi, Hengki Angkasawan menambahkan pihak Ditjen Perhubungan Laut telah melakukan sosialisasi TSS Selat Sunda dan Selat Lombok kepada seluruh stakeholders sejak awal bulan Maret 2020 yang lalu untuk mematuhi skema penegakan hukum dan keselamatan berlayar.
“Padatnya arus kapal di selat Sunda dan selat Lombok butuh peraturan melalui standar operasional prosedure (SOP) untuk menghindari kecelakaan kapal dengan panduan fasilitas VTS yang memberitahukan kepada kapal patroli di TSS tersebut,” pungkasnya.
(Bayu/MN)
