Menteri Susi: Wujudkan Poros Maritim Dunia perlu Gateway ke luar negeri
MN, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang bertindak sebagai pembicara utama dalam acara Halal Bihalal Ikatan Alumni (ILUNI ) UI di gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan , Jakarta (15/7) menyatakan poros maritim dunia bisa terwujud jika di setiap wilayah memiliki gateway untuk ekspor ke luar negeri.
“Gateway ke dunia luar tentu untuk memetik revenue buat kita, misalkan Morotai-Palau, Saumlaki-Canes, Bitung-Davao, Merauke-Canes atau Brisbane dan sebagainya,” terang Susi.
Selama ini, karena gateway belum terbangun maka kekayaan sumber daya kelautan kita sulit dipasarkan di duni internasional. Ia mengambil contoh ikan di Morotai harus dikirim dulu ke Makassar agar bisa dipasarkan di Palau, padahal jarak Morotai-Palau bisa diakses menggunakan kapal.
“Di Saumlaki ayam beku yang dimakan dari Australia sudah melewati Surabaya dan ¾ wilayah Indonesia baru ke Saumlaki, kenapa tidak langsung ke Saumlaki ini karena gateway belum terbangun di sana,” tandasnya.
Lebih lanjut, wanita asal Pangandaran itu mengungkpkan bahwa hal tersebut merupakan essensi dari poros maritim dunia dan tol laut serta laut sebagai masa depan bangsa. Nilai tambah kepada nelayan akan diperoleh jika hal itu sudah terbangun di berbagai sentra-sentra perikanan nasional.
Ia juga berharap bahwa langkah ini mendapat dukungan dari kementerian lain guna menyukseskan visi pemerintah. “Saya ingin kolega-kolega saya di kementerian memahami hal ini biar manfaat itu bisa dirasakan oleh nelayan kita,” tambahnya.
Di hadapan para alumni UI, Susi berpesan agar terus memikirkan bagaimana caranya membangun sektor kelautan sebagai masa depan bangsa. Tentunya supaya ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah bermanfaat dalam membangun Indonesia seagai negara maritim.
“Mari kita wujudkan kedaulatan maritim, poros maritim dunia dan laut sebagai masa depan bangsa yang mendatangkan kesejahteraan buat rakyat Indonesia,” tutupnya.
(Adit/MN)