RI-AS Bahas Isu Terorisme Maritim dan IUU Fishing

Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D dalam Seminar RI-AS di Jakarta

MN, Jakarta – Seminar internasional Indonesia dan Amerika Serikat diselenggarakan bersama oleh Kemenhan RI bersama Naval Postgraduate School (NPS) dan Naval War College (NWC) selama 3 hari mulai 30 Oktober hingga 1 Nopember 2017 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Seminar bertajuk 2nd Maritime Defense in Littoral Environment merupakan seminar lanjutan yang sebelumnya berlangsung akhir Februari yang lalu dengan peserta yang lebih beragam dan topik-topik bahasan yang lebih fokus pada isu-isu keamanan maritim terkini.

Mekanisme seminar juga ditata agar peserta seminar lebih aktif berdiskusi dengan membagi para peserta seminar ke dalam beberapa kelompok untuk membahas isu-isu tertentu terkait dengan implementasi kebijakan Poros Maritim Dunia. Isu-isu keamanan maritim yang dibahas secara mendalam dari aspek hukum dan aspek operasional utamanya dari perspektif pilar pertahanan maritim.

Penanganan terorisme maritim dan pemberantasan IUU Fishing adalah dua isu keamanan maritim yang paling menonjol dibahas. Berdasarkan hukum internasional dan hukum nasional, maka penanganan terorisme maritim merupakan ranah hukum militer sesuai dengan rejim laut dan platform yang mengalami serangan teroris, baik platform yang dinamis seperti kapal maupun platform yang statis seperti kilang minyak di tengah laut.

Sedangkan pemberantasan IUU Fishing banyak dianalisis tata cara kerjasama internasional menghadapinya sebagai bentuk Transnational Maritime Crime yang mengancam stok ikan dunia dan merusak ekosistem kelautan.

Seminar dihadiri Asisten Deputi Koordinator Bidang Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Maritim Basilio Araujo, Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI DR. Yoedhi Swastanto, M.B.A., Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., para pejabat sipil dan militer dari lintas kementerian, Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL, Mabes TNI AU, Bakamla, lembaga think-tank, para pakar serta para dosen dan mahasiswa Unhan.

Dari Amerika Serikat hadir Duta Besar Amerika Serikat Joseph R. Donovan, Jr., Panglima Armada ketujuh Amerika Serikat Vice Admiral (Laksdya) Philip G. Sawyer, Panglima Marinir ketiga Amerika Serikat Lieutenant General (Letjen) Lawrence D. Nicholson, Direktur Integrasi Intelijen Maritim Nasional Rear Admiral (Laksda) Robert D. Sharp beserta rombongan militer dan Coast Guard serta profesor dari NPS dan NWC.

 

(Adit/MN)

 

maritimnew

Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Share
Published by
maritimnew

Recent Posts

NPCT Raksasa Priok, Target 2025 Optimis Tercapai

Jakarta (Maritimnews) - New Priok Container Terminal One (NPCT One) pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, perusahaan…

10 hours ago

Nataru 2025/26, Pelabuhan Priok Hadirkan PIJAR

Jakarta (Maritimnews) - Kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara PT Pelindo Regional…

2 days ago

Refleksi Akhir Tahun, ISI Usung Visi Jadi Think Tank Teratas

Selain mengusung beberapa agenda seperti visi menjadi lembaga Think Tank teratas di Indonesia, acara juga…

6 days ago

Pelabuhan Tanjung Priok Siap Layani Arus Penumpang Nataru 2025–2026

Jakarta (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan kesiapan penuh…

1 week ago

Pengamat Keamanan Maritim Tekankan Pentingnya Keamanan Maritim sebagai Pilar Strategi Diplomasi Biru Indonesia

MN, Jakarta - Setelah meratifikasi Biodiversity Beyond National Jurisdiction (BBNJ) atau Keanekanragaman Hayati di Luar…

1 week ago

Nataru 2025 – 2026, SPMT Pastikan Pelayanan Optimal

Medan (Maritimnews) - Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan seluruh layanan terminal di berbagai…

1 week ago