Published On: Thu, Jan 18th, 2018

KRI Banda Aceh-593 Gelar Latihan Menembak di Pulau Gundul

Prajurit KRI Banda Aceh 593 sedang berlatih menembak senjata laras pendek atau pistol jenis G-2 dengan sasaran Pulau Gundul, Karimun Jawa.

Prajurit KRI Banda Aceh 593 sedang berlatih menembak senjata laras pendek atau pistol jenis G-2 dengan sasaran Pulau Gundul, Karimun Jawa.

MN, Jakarta – KRI Banda Aceh-593 Satuan Lintas Laut Militer Jakarta melaksanakan latihan penembakan (gunnery exercise) Meriam Vektor Kal 20 MM dan berbagai jenis senjata ringan di Perairan Pulau Gundul, Laut Jawa, Minggu (14/1).

Komandan KRI Banda Aceh-593 Letkol Laut (P) Whisnu Kusardianto menerangkan bahwa sesuai pada tahap persiapan di pangkalan (harbour phase), latihan ini merupakan ajang pemantapan naluri tempur Prajurit KRI Banda Aceh-593, di mana pada latihan ini diasumsikan terdapat kapal asing yang memasuki wilayah perbatasan Indonesia tanpa izin dan diambil tindakan tegas karena tahapan pemanggilan melalui radio, isyarat bendera, isyarat lampu, hingga tembakan peringatan diabaikan, yang pada akhirnya dilaksanakan tembakan pada sasaran kapal (penenggelaman).

Selanjutnya Komandan KRI Banda Aceh-593 melaksanakan peran tempur bahaya permukaan dan melaksanakan penembakan dengan meriam maupun senjata ringan terhadap sasaran yang sudah ditetapkan, yaitu Pulau Gundul.

Letkol Wisnu menyampaikan bahwa latihan ini merupakan instruksi Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Yudo Margono melalui Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Bambang Irawan yang ditujukan bagi unsur-unsur operasi agar selalu siaga dan terus meningkatkan latihan guna menjaga naluri tempur.

“Prajurit KRI Banda Aceh 593 selalu siap menghadapi situasi apapun, begitu pula dengan alutsista yang ada di KRI Banda Aceh 593. Kami selalu berlatih dan berlatih,” tegas alumni AAL Angkatan 43 tahun 1997 ini.

Sesuai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), KRI Banda Aceh (593) merupakan salah satu jenis kapal Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platform Dock yang pembuatannya dilakukan PT. PAL di Surabaya dan mulai beroperasi pada Maret 2011.

Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer, serta 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock dengan panjang 125 meter ini, merupakan kapal ke-4 yang dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan, kendaraan taktis, serta kendaraan tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.

Kapal ini dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Lalu untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa juga langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat, hingga bisa difungsikan untuk pertolongan pertama.

Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL yang di antaranya untuk Landing Craft Carrier, yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer.

Selain itu, kapal ini juga bisa digunakan untuk operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com