Ekspor Karet Sumsel Melemah, Imbas Produksi Petani yang Anjlok

Ekspor Karet Sumsel melalui IPC TPK Palembang

MN, Palembang – Komoditi Karet merupakan primadona ekspor Indonesia, produksi Karet alam khususnya dari provinsi Sumatera Selatan masih menjadi komoditi ekspor unggulan yang melalui pelabuhan Boom Baru Palembang, namun kini sedang melemah.

Asisten Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan, Dr. Ir Nur Ahmadi MS menjelaskan, bahwa produktifitas kebun, proses pengolahan, serta harga jual ikut mempengaruhi kinerja industri Karet alam di provinsi Sumatera Selatan.

“Kalau tentang detail besaran ekspor kami tidak bisa bahas, karena itu adalah wewenang masing-masing pabrik atau industri pengolahan Karet,” kata Nur Ahmadi yang juga Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Sjakhyakirti Palembang kepada Maritimnews, Kamis (20/9).

Menurut Nur Ahmadi, melemahnya ekspor Karet Sumatera Selatan, salah satunya disebabkan produksi Karet ditingkat petani yang menurun. Dimana petani mengurang kegiatan penyadapan dengan alasan harga yang mereka terima rendah.

Dampak dari harga rendah tersebut, para Petani mengurangi produksi dan berdampak pada pabrik Karet yang kekurangan pasokan bahan baku karet (Bokar). “Padahal harga Karet telah melalui lelang oleh Kelompok petani Karet,” ujarnya.

Seharusnya para petani Karet menjual melalui kelompok tani misal Koperasi atau unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB) di tingkat Desa atau Kecamatan agar dapat harga lebih baik atau tinggi, dibanding menjual secara individu petani Karet.

Apalagi ditambah harga Karet dunia yang sangat dipengaruhi harga minyak, krisis ekonomi global, pabrik-pabrik ban (pembeli bahan baku Karet), dan persaingan antar negara produsen Karet dunia (Thailand, Indonesia dan Malaysia). Bahkan jumlah negara penghasil Karet bertambah antara lain Kamboja, Laos, serta Burma.

Seperti diketahui bersama, mengacu data perkembangan harga Karet SICOM berasal dari SGX (Bursa Singapura) untuk tahun 2017 mencapai USD 1.650 per kg fob. Sedangkan harga harga Karet SICOM – SGX di bulan Januari sampai Agustus 2018 bekisar USD 1.389 per kg fob.

(Bayu/MN)

maritimnew

Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Share
Published by
maritimnew

Recent Posts

Nataru 2025/26, Pelabuhan Priok Hadirkan PIJAR

Jakarta (Maritimnews) - Kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara PT Pelindo Regional…

1 day ago

Refleksi Akhir Tahun, ISI Usung Visi Jadi Think Tank Teratas

Selain mengusung beberapa agenda seperti visi menjadi lembaga Think Tank teratas di Indonesia, acara juga…

6 days ago

Pelabuhan Tanjung Priok Siap Layani Arus Penumpang Nataru 2025–2026

Jakarta (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan kesiapan penuh…

7 days ago

Pengamat Keamanan Maritim Tekankan Pentingnya Keamanan Maritim sebagai Pilar Strategi Diplomasi Biru Indonesia

MN, Jakarta - Setelah meratifikasi Biodiversity Beyond National Jurisdiction (BBNJ) atau Keanekanragaman Hayati di Luar…

1 week ago

Nataru 2025 – 2026, SPMT Pastikan Pelayanan Optimal

Medan (Maritimnews) - Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan seluruh layanan terminal di berbagai…

1 week ago

AHY Tinjau Pelabuhan Priok Hadapi Nataru 2025 – 2026

Jakarta (Maritimnews) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau…

1 week ago