2021 Masih Ada Saja Yang Peringati Hari Maritim Yang Salah

Selamatkan Hari Maritim Nasional.

MN, Jakarta – Sejak 1964 Indonesia sejatinya sudah memiliki hari maritim yang selalu diperingati setiap tanggal 23 September. Pemilihan tanggal ini sebagai hari yang seharusnya sangat penting ini memiliki dasar yang sangat kuat dengan bukti sejarah yang telah diakui oleh banyak pihak. 

Bukti sejarah tersebut merujuk pada satu acara yang digelar pada 23 September 1963, yaitu Musyawarah Maritim Nasional yang menghadirkan seluruh pemangku kepentingan kemaritiman nasional untuk bersama-sama memberikan kontribusinya.

Setahun kemudian, melalui Keppres Nomor 249/1964, Bung Karno meresmikan tanggal pergelaran Musyawarah Maritim Nasional tersebut menjadi Hari Maritim Nasional yang terus diperingati oleh pemimpin-pemimpin kita berikutnya hingga saat ini.

Beberapa tahun yang lalu muncul peringatan hari maritim nasional tandingan di tanggal 21 Agustus. Dasar yang diambil untuk ini ialah penyerangan rakyat kepada Gudang Militer Jepang di Pulau Nyamukan, Surabaya, empat hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Akan tetapi, dasar tersebut di atas tidaklah begitu kuat. Salah satu pendiri Forum Maritim Indonesia, Adityo Nugroho menjelaskan bahwa pemilihan tanggal 21 Agustus untuk diperingati sebagai hari maritim oleh beberapa kalangan tidaklah tepat. Selain masih bersifat spoaradis dan lokal, peristiwa di tanggal itu juga belum terkoordinir secara baik serta belum memiliki naungan yang memayunginya.

“Di tanggal itu, kita belum memiliki angkatan bersenjata. Cikal bakal TNI AL saat ini, yaitu BKR Laut sendiri baru berdiri pada 10 September 1945. Sementara peristiwa tersebut terjadi hampir satu bulan sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adityo menerangkan bahwa pemerintah telah menetapkan 23 September sebagai hari maritim nasional kita yang sudah pasti memiliki dasar kuat, yang ditandai dengan penetapan oleh pemerintah.

“Sudah selayaknya hal ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Bung Karno sendiri lah yang menetapkan tanggal 23 September ini dengan dasar yang sangat kuat. Peristiwa Musayawarah Nasional Maritim ini seharusnya terus dikenang sebagai titik tolak seluruh stakeholder kemaritiman kita turut andil,” ungkapnya.

Ironisnya, hampir setiap tahun ada saja tokoh penting maupun beberaga lembaga yang turut memeringati 21 Agustus ini sebagai hari maritim. Bahkan sekelas kementerian pun beberapa tahun yang lalu, bisa terjebak dalam rutinitas mengucapkan selamat hari maritim pada tanggal ini. Dan di tahun ini, ternyata masih ada tokoh nasional yang turut mengucapkan hari maritim tanpa dasar ini. Miris memang, tetapi hal ini cukup dimaklumi mengingat kurangnya kesadaran bangsa ini akan kodratnya sebagai bangsa maritim. 

Meyikapi hal ini, pakar kemaritiman kita Siswanto Rusdi menekankan pentingnya pendidikan maritim untuk seluruh lapisan masyarakat. Ini penting sekali karena sebagai bangsa dengan akar sejarah kemaritiman yang sejatinya tersimpan, kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk membangkitkannya.

“Kita harus menciptakan masyarakat sadar maritim yang kuat. Penting sekali ini terbangun karena intinya yah masyarakat itu sendiri,” tekannya.

Siswanto pun menegaskan bahwa kekeliruan yang terjadi pada hari maritim ini, sejatinya terjadi juga dalam banyak hal. Ini merupakan cerminan bangsa kita yang belum memahami akar sejarah, budaya, dan kejayaan leluhurnya.

“Seharusnya ini menyadarkan kita bahwa masyarakat maritim kita belum terbangun. Bisa dilihat dari sekelas tokoh dan lembaga penting yang turut merayakan hari maritim yang keliru. Bagaimana dengan masyarakat luas yang jangkauan informasinya saja jauh lebih terbatas. Ini harusnya menjadi bahan masukan untuk kita terus berbenah,” tegasnya.

A.P Sulistiawan

Redaktur

Share
Published by
A.P Sulistiawan

Recent Posts

NPCT Raksasa Priok, Target 2025 Optimis Tercapai

Jakarta (Maritimnews) - New Priok Container Terminal One (NPCT One) pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, perusahaan…

22 minutes ago

Nataru 2025/26, Pelabuhan Priok Hadirkan PIJAR

Jakarta (Maritimnews) - Kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara PT Pelindo Regional…

2 days ago

Refleksi Akhir Tahun, ISI Usung Visi Jadi Think Tank Teratas

Selain mengusung beberapa agenda seperti visi menjadi lembaga Think Tank teratas di Indonesia, acara juga…

6 days ago

Pelabuhan Tanjung Priok Siap Layani Arus Penumpang Nataru 2025–2026

Jakarta (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan kesiapan penuh…

7 days ago

Pengamat Keamanan Maritim Tekankan Pentingnya Keamanan Maritim sebagai Pilar Strategi Diplomasi Biru Indonesia

MN, Jakarta - Setelah meratifikasi Biodiversity Beyond National Jurisdiction (BBNJ) atau Keanekanragaman Hayati di Luar…

1 week ago

Nataru 2025 – 2026, SPMT Pastikan Pelayanan Optimal

Medan (Maritimnews) - Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan seluruh layanan terminal di berbagai…

1 week ago