Kapal Fastlab Ocean Combat, Harapan Baru Percepatan Vaksinasi Kepulauan
MN, Jakarta – Sebagai bangsa yang mengaku bernenek moyang pelaut, seharusnya keberadaan industri perkapalan bukan menjadi hal yang asing di telinga, mata, dan pikiran kita.
Saat ini pun, banyak anak bangsa yang mampu membuat kapal dari berbagai jenis dan tujuan penggunaan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Kapal Fastlab Ocean Combat yang merupakan kapal vaksinasi.
Kapal yang diresmikan dan diluncurkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ini, diharapkan menjadi solusi jitu untuk mengatasi jangkauan vaksinasi di banyak wilayah.
Seperti kita pahami, negeri ini terdiri dari belasan ribu pulau yang antara satu dengan lainnya terpisah oleh lautan. Inilah salah satu kendala yang dihadapi oleh kita selama ini untuk pemerataan dalam hal apapun, tak terkecuali perihal kesehatan.
Khusus untuk permasalahan ini, tentu tak bisa disamakan operasional sektor kesehatan antara wilayah daratan yang luas seperti Pulau Jawa dan Sumatera dengan wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau – pulau kecil berpenghuni, seperti Kepulauan Seribu, yang sangat banyak di negeri ini.
Banyak terjadi di wilayah kepulauan, penduduk di satu pulau bila ingin berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama saja harus berlayar ke pulau lainnya dengan jarak dan biaya yang belum tentu murah.
Di kota – kota besar yang berada pada pulau-pulau besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Medan, atau Makassar, faskes tingkat pertama yang memang berada di wilayah setingkat kelurahan atau desa dengan jarak tempuh beragam, masih bisa dijangkau sesulit-sulitnya dengan berjalan kaki.
Namun berbeda dengan kondisi di wilayah kepulauan. Bila seorang ibu ingin membawa anak bayinya berobat, dan fasilitas kesehatan terdekatnya ada di pulau lain, suka tidak suka harus menaiki perahu atau kapal. Bila si ibu tersebut tidak memiliki perahu atau kapal sendiri, maka harus menumpang kapal milik orang lain atau kapal umum yang berangkat atau singgah di pulau tempatnya tinggal.
Menjadi sulit apabila ini terjadi dalam keadaan gawat darurat, tidak ada kapal yang tersedia di sekitarnya saat itu, kapal angkutan penumpang pun belum dalam jadwal menyinggahi pulau ini, menunggu kapal lain yang singgah pun tentunya bukan solusi yang efektif. Tidak mungkin ibu tersebut harus berenang menggendong bayinya melintasi lautan untuk mencapai fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekatnya.
Ini juga terjadi pada program vaksinasi Covid-19 yang sedang digalakan pemerintah untuk mengatasi pandemi yang masih melanda negeri ini. Di ibu kota negara Jakarta yang sudah sangat lengkap saja, dengan jarak antara faskes dan domisili masyarakat yang boleh dikatakan tidaklah jauh dan sulit dijangkau, pemerintah masih harus dibantu oleh banyak relawan dan tambahan fasilitas untuk melaksanakan program ini dengan segera. Apalagi bila kita bicara tentang wilayah kepulauan yang kondisinya sudah barang tentu sangat jauh berbeda dengan ibu kota.
Inilah yang ditangkap oleh anak bangsa kita dengan membuat kapal khusus vaksinasi yang sangat cocok untuk wilayah kepulauan seperti negeri ini. Kapal yang dibuat oleh Fastlab dengan menggandeng desainer dan galangan kapal dalam negeri yang tentu saja dijamin asli karya anak bangsa.
Kapal ini dinamai Ocean Combat, sudah diluncurkan dan diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad dan Bupati Kepulauan Seribu Junaedi yang berbarengan dengan acara vaksinasi untuk 1.000 orang masyarakat di Pulau Tidung.
Kembali ke kondisi geografis mayoritas wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 lebih pulau, munculnya kapal vaksinasi ini tentu saja menjadi angin segar bagi negeri ini untuk menjangkau wilayah-wilayah sulit agar masyarakatnya bisa tervaksinasi.
Untuk turut andil menyuksekan program vaksinasi Covid-19 ini, Kapal Ocean Combat karya asli anak bangsa ini, dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih sehingga mampu melakukan vaksinasi untuk 1.000 orang per harinya. Selain itu, berbarengan dengan pelaksanaan vaksinasi, kapal ini juga mampu melakukan PCR Test untuk 1.000 orang juga per harinya. Ini telah dibuktikan dengan partisipasi kapal ini dalam acara vaksinasi untuk 1.000 orang masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu yang berlangsung dari Kamis (23/9) hingga Senin (27/9).
Berbagai kemampuan inilah yang menumbuhkan harapan besar pada kapal mampu mempercepat terselesaikannya program vaksinasi untuk seluruh rakyat Indonesia. Ini menjadi penting karena tanpa adanya fasilitas khusus yang memperkuat daya jangkau program vaksinasi, sulit untuk menyelesaikan target pemerataan vaksinasi dalam waktu yang cepat.
Seperti contoh sebelumnya, di wilayah ibu kota saja dengan jangkauan fasilitas kesehatan yang tidak sulit serta ketersediaan sumber daya yang jauh lebih baik, program vaksinasi ini masih harus dibantu oleh banyak relawan dari berbagai kalangan.
Sistem operasional penyelenggaran vaksinasi seperti yang dilakukan pada umumnya pun tidak serta merta bisa diterapkan pada masyarakat yang berada di wilayah kepulauan. Dengan 17.000 lebih pulau tentu bisa kita bayangkan berapa banyak sumber daya kesehatan yang harus tersedia di setiap pulau tersebut atau strategi seperti apa yang harus dilakukan agar setiap daratan bisa terakomodir.
Belum lagi masalah-masalah lain seperti kesesuaian waktu masyarakat sasaran vaksin hingga kendala teknis maupun non teknis lainnya yang bisa muncul sewaktu-waktu.
Mengumpulkan orang atau memanggil masyarakat untuk melakukan vaksinasi ke faskes terdekat atau sentra – sentra vaksinasi lainnya baiknya masyarakat di wilayah umum bukan merupakan hal yang sulit. Setidaknya tidak sulit dalam tataran konsep dan untuk teknis maupun operasional tergantung masih bisa diusahakan. Namun, ini tidak berlaku untuk wilayah kepulauan. Dalam ranah konsep saja sudah sangat sulit bila menggunakan konsep yang sama dengan yang berjalan selama ini.
Untuk mengirimkan tenaga vaksinator beserta vaksin dan peralatan lainnya ke masing – masing pulau juga bukan perkara mudah. Selain efektifitas dan efisiensinya kecil, serta harus berjibaku dengan waktu, teknisnya sudah pasti “ruwet”.
Inilah pentingnya Kapal Ocean Combat ini turut serta memvaksin masyarakat kepulauan. Dengan kapal murni karya anak bangsa ini, pemerintah bisa melakukan sistem jemput bola atau menyambangi masyarakat untuk menyuntik mereka dengan vaksin Covid-19.
Ini jauh lebih efektif untuk masyarakat di wilayah kepulauan dibanding menyuruh mereka berkumpul berkumpul dalam satu tempat untuk divaksin atau menyuruh masyarakat mendatangi sentra-sentra vaksinasi yang bisa jadi berada di lain pulau.
Dari konsep awal saja sudah terlihat Kapal Ocean Combat ini cukup terlihat memudahkan operasional program vaksinasi ini. Dengan kemampuan mobilitas yang sudah tentu jauh lebih baik, jangkauannya juga sudah pasti lebih luas.
Teknis permasalahan waktu yang belum tentu sinkron antara tim vaksinator dengan masyarakat sasaran vaksin juga menjadi kendala yang bisa terjadi. Di luar kesadaran masyarakat itu sendiri untuk mau divaksin, kesesuaian waktu pelaksanaan juga tentu harus diperhatikan. Terlebih pada masyarakat di wilayah kepulauan yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan atau pedagang antar pulau, di mana mereka bisa berada dalam jangka waktu lama pergi dari pulau tempat tinggalnya yang belum tentu sampai para nakes vaksinator tersebut pulang, ia sudah mendarat.
Dengan Kapal Fastlab Ocean Combat ini, ada harapan kesulitan tersebut bisa diatasi. Misalnya, ketika waktu vaksinasi di satu pulau sudah selesai dan tim vaksinator harus pindah memvaksin penduduk di pulau lain, sementara masih banyak masyarakat yang belum tervaksin, dengan Kapal Fastlab Ocean Combat ini, tim vaksinator bisa mengatur ulang jadwal vaksinasi mereka dengan lebih mudah.
Dengan didukung teknologi yang cukup mumpuni untuk melakukan banyak hal. Selain mampu memberikan vaksinasi untuk 1.000 orang per harinya, lalu mampu juga untuk melakukan PCR Test untuk 1.000 juga per harinya, kapal ini juga dilengkapi dengan teknologi komunikasi canggih sehingga pengiriman data vaksinasi ataupun uji Covid-19 bisa dilakukan saat itu juga.
Dengan berbagai kemampuan dan fasilitas yang dimilikinya, serta daya jangkau yang lebih luas, Kapal Fastlab Ocean Combat ini diharapkan bisa membatu percepatan penyelesaian pandemi Covid-19 ini agar berbagai sektor kehidupan negara ini bisa segera pulih kembali.