IPC Terminal Peti Kemas di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Jakarta (Maritimnews) – Pasca keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor baru (tarif resiprokal) yang signifikan terhadap berbagai negara, dan khusus bagi Indonesia dikenakan tarif sebesar 32% untuk barang-barang kita yang dijual di AS. Hal itu tentu saja bakal berdampak besar bagi arus ekspor dari negara Indonesia.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, bahwa sepanjang tahun 2024, AS menjadi penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia dengan nilai 16,84 miliar dollar AS. Pada 2024, ekspor Indonesia ke AS mencapai 26,4 miliar dollar AS atau 9,96 persen dari total ekspor nasional. Dimana sektor manufaktur, tekstil, elektronik, dan pertanian jadi tulang punggung utama ekspor ke negara tersebut.
Mengutip Ketum Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI), Djohan Rachmat yang menegaskan, bahwa keputusan Presiden Donald Trump akan memberikan tekanan ganda terhadap pelaku usaha di sektor ritel modern, mulai dari produsen hingga pemasok yang bergantung pada bahan baku impor maupun pasar ekspor. Lonjakan tarif dari AS dan tekanan kurs, banyak pemasok kesulitan menjaga efisiensi logistik, cash flow, dan daya saing harga.
Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun sudah menyatakan siap memberikan diskon tarif PPh impor hingga bea masuk produk-produk asal AS. Langkah tersebut merupakan respons Pemerintah Indonesia atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang menetapkan tarif sebesar 32% untuk produk-produk asal negara Indonesia.
Apakah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara selaku operator pelabuhan-pelabuhan internasional di seluruh Indonesia dengan prestasi pasca merger yakni operator terminal petikemas terbesar ke-8 di dunia, dinanti pula kebijakannya oleh para pelaku usaha bidang ekspor Indonesia? Mungkin sebagai bentuk dukungan dalam upaya menjaga stabilitas neraca perdagangan dari Indonesia ke negeri Paman Sam.
(Bayu Jagadsea/MN)
Jakarta (Maritimnews) - Kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara PT Pelindo Regional…
Selain mengusung beberapa agenda seperti visi menjadi lembaga Think Tank teratas di Indonesia, acara juga…
Jakarta (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan kesiapan penuh…
MN, Jakarta - Setelah meratifikasi Biodiversity Beyond National Jurisdiction (BBNJ) atau Keanekanragaman Hayati di Luar…
Medan (Maritimnews) - Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan seluruh layanan terminal di berbagai…
Jakarta (Maritimnews) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau…