
MNOL, Jakarta – KRI Banda Aceh-593 yang merupakan kapal perang di jajaran Kolinlamil kembali melaksanakan kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan mendukung Ekspedisi Bhakti Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) 2016. Ekspedisi Bhakti PMK 2016 yang diberangkatkan melalui dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu kemarin (30/4) dilepas Seskemenko PMK Y.B. Satya Sananugraha.
Dalam ekspedisi ini, TNI AL mendukung untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terpencil dengan menggunakan Kapal Perang RI. Hal ini mengingat lokasi yang menjadi sasaran sulit dijangkau dengan transportasi darat maupun udara.
Ekspedisi ini didukung oleh 38 instansi Pemerintah maupun swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, TNI, perbankan, serta Perguruan Tinggi dengan jumlah total anggota mencapai 200 orang. Ekspedisi ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kebersamaan masyarakat di pulau-pulau terpencil di wilayah Indonesia yang akan berlangsung mulai 30 April hingga 29 Mei mendatang.
Rute ekspedisi akan melintasi empat pulau di kawasan Indonesia Timur, yakni Bajo Pulo (Nusa Tenggara Barat), Wetar (Maluku Barat Daya), Saumlaki (Maluku Tenggara Barat), dan Kaimana (Papua) dengan total jarak tempuh 3.668 km.
“Mereka akan berkeliling ke sejumlah wilayah di Indonesia untuk meneliti, mengeksplorasi dan memberikan bantuan ke daerah-daerah yang dikunjungi,” kata Seskemenko PMK Y.B. Satya Sananugraha, saat melepas tim di gladak KRI Banda Aceh 593.
Ekspedisi Bhakti PMK tahun 2016 ini adalah melanjutkan kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dengan nama Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara.
Saat ini juga sedang dilaksanakan Ekspedisi NKRI di seluruh daerah di Provinsi Papua Barat. Untuk itu, Ekspedisi PMK diintegrasikan sebagai kegiatan bersama yang akan berakhir pada puncaknya dengan kegiatan bersama di Kaimana.
Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggagas kegiatan ini sebagai perwujudan dari adanya perhatian pemerintah pusat bersama dengan berbagai komponen masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha. Secara keseluruhan merupakan perwujudan “negara hadir” ke tengah-tengah masyarakat yang selama ini tertinggal, terluar, dan terpencil.
Selain itu pula perhatian dan kepedulian pemerintah dan segenap pihak kepada masyarakat di daerah terluar, teringgal dan terpencil adalah seiring dengan Visi dan Misi pemerintah dengan program Nawacita, yaitu: Visi “Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong” dan Misi mewujudkan ”Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional”.
Sementara itu Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Aan Kurnia, S.Sos mengatakan bahwa salah satu jajaran kapal perangnya mendukung kegiatan ini untuk mengemban tugas, peran, dan fungsinya, dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan laut, sesuai dengan yang diamanatkan Undang-undang.
“Dalam menjalankan Tugasnya sebagai Kotama Operasi, Kolinlamil melakukan operasi angkutan laut TNI, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi Militer Selain Peran (OMSP), serta bantuan operasi lainnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI,” jelas orang nomor satu dijajaran Kolinlamil ini.
Sedangkan sebagai Kotama pembinaan, Kolinlamil merupakan pembina tunggal Angkutan Laut TNI, membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional, guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut dan membina kesiapan operasional.
Sebelumnya, KRI BAC-593 kerap melakukan operasi serupa, seperti yang dilakukannya dalam Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 yang diselenggarakan oleh Kemenko Maritim dan Sumber Daya. (TAN)






