KKP Gelar Marine And Fisheries Business And Investment Forum
MNOL – Jakarta, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) kembali menggelar acara rutin bulanan yaitu Marine And Fisheries Business And Investment Forum. Forum pada bulan Oktober 2016 ini bertema Sharpening Fisheries Business Works For Everyone. Dalam forum ini, KKP menerima kedatangan delegasi Vietnam yang dipimpin oleh Dhania Afini Lestari dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Vietnam sebagai tindak lanjut kunjungan Vu Van Tam, Deputi Minister For Agriculture Vietnam yang menghadiri undangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ke Selat Lampa, Natuna pada 18 Agustus 2016 yang lalu.
Direktur Jendral PDSPKP Nilanto Perbowo mengatakan bahwa Vietnam merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar di bidang perikanan. Perikanan Vietnam mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan. “Kehadiran kawan-kawan Vietnam menunjukkan antusias Vietnam dan perkembangan mereka di bidang perikanan.
Belakangan ini, sektor perikanan di Vietnam menunjukkan peningkatan yang sangat besar,” ujar Nilanto. Ia menambahkan, kedatangan Vietnam dapat menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku usaha perikanan domestik untuk bekerja sama dengan pelaku usaha perikanan Vietnam. Dirinya berharap, para pelaku usaha perikanan domestik dapat memanfaatkan momentum yang sangat baik ini. “Ini merupakan kesempatan bagi pelaku usaha domestik untuk berkolaborasi dengan pelaku usaha di Vietnam. Mohon dapat dimanfaatkan sebagai momentum yang baik,” ungkap Nilanto.
Nilanto mengungkapkan, kegiatan di hilir industri yang berbasis daratan masih dibuka untuk asing. Menurutnya, hal inilah yang dimanfaatkan oleh Vietnam untuk masuk di industri perikanan Indonesia. Oleh karena itu, pelaku usaha perikanan domestik juga seharusnya aktif mengembangkan skala usaha dengan bekerja sama dengan Vietnam. Mengenai percepatan pembangunan industri perikanan nasional di 15 lokasi di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan (Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai, Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Moa, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika, dan Merauke), Nilanto mengungkapkan bahwa forum ini dapat menjadi jembatan bagi pemerintah dan stakeholders sektor kelautan dan perikanan untuk terus melakukan kerja sama. “Hal ini merupakan usaha serius dari Presiden Joko Widodo dan KKP untuk akselerasi melakukan percepatan bagi sektor kelautan dan perikanan. Indonesia memiliki keuntungan paling besar dibanding negara ASEAN lainnya. Wilayah perikanan Indonesia merupakan salah satu sumber daya perikanan yang paling sehat,” tutup Nilanto.