Published On: Sat, Mar 10th, 2018

Jadi Acuan Pengembangan Minapadi Asia-Pasifik, KKP dan FAO Gelar Pelatihan Percepat Perluasan Area di Indonesia

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tri Haryanto berbicara saat membuka pelatihan bagi para petani di Sukoharjo.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tri Haryanto berbicara saat membuka pelatihan bagi para petani di Sukoharjo.

MN, Sukoharjo – Bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan pelatihan teknik budidaya minapadi kepada sedikitnya lima puluh orang petani di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (6/3).

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan dukungan berupa benih ikan sebanyak sepuluh ribu ekor per hektar. Sebagaimana diketahui, Indonesia telah ditetapkan FAO sebagai acuan model pengembangan minapadi di dunia, khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Ini merujuk pada keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan sistem ini di berbagai daerah.

KKP dan FAO telah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kerjasama yang telah terjalin di tahun 2015-2016, yakni National Training on Promote Scaling-up of Innovative Rice-Fish Farming and Climate Resilient Tilapia Pond Culture Practice for Blue Growth in Asia.

Scaling-up minapadi kali ini memilih Kabupaten Sukoharjo dengan luas area sekitar 25 hektar. Sukoharjo merupakan salah satu sentra padi di Jawa Tengah dengan luas area sawah mencapai 20.518 ha. Oleh karenanya, kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas padi dan ikan, utamanya dapat memberikan nilai tambah pendapatan bagi petani,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tri Haryanto saat membuka pelatihan bagi para petani di Sukoharjo tersebut.

Tri mengingatkan, tantangan masyarakat global ke depan yakni bagaimana mencukupi kebutuhan pangan di tengah ledakan jumlah penduduk dan perubahan iklim dan lingkungan. Menurutnya, permasalahan ini perlu diantisipasi dengan berbagai metode, salah satunya ialah dengan mendorong inovasi intensifikasi budidaya tepat guna yang berwawasan lingkungan. Minapadi menjadi pilihan paling tepat karena terbukti mampu tingkatkan produktivitas petani.

“Indonesia memiliki potensi lahan minapadi seluas 4,9 juta ha. Saat ini yang termanfaatkan baru  sekitar129.000 ha. Ini yang perlu kita prioritaskan ke depan untuk menopang ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Penerapan sistem minapadi di berbagai daerah secara langsung turut memberikan kontribusi terhadap pasokan beras berkualitas dan suplai ikan di kalangan masyarakat.

Ketua Kelompok Pokdakan Subur Jaya, Soleh, mengungkapkan bahwa dengan menerapkan sistem minapadi, dirinya mendapatkan tiga keuntungan, yakni produktivitas padi naik hingga 30% dari awal 5 ton per ha menjadi 6,5 ton, produksi ikan nila juga naik, dan juga peningkatan pendapatan petani juga hingga dua kali lipat.

“Yang paling menarik yaitu beras dari produk ini sangat bagus dan di pasar jadi kualitas beras organik premium. Hama padi pun tidak ada. Saat ini kami akan terus kembangkan area yang ada dari semula sekitar 20 hektar,” tutur Soleh saat ditemui di lokasi minapadi Desa Cikurutug, Sukabumi, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, KKP hingga tahun 2017 telah memberikan dukungan untuk pengembangan minapadi di berbagai daerah seluas 295 ha. Tahun 2018 akan dikembangkan pada lahan seluas 250 ha di seluruh Indonesia. Dukungan ini akan menjadi model dan diharapkan dapat diadopsi masyarakat secara masal diberbagai daerah potensial.

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

alterntif text
Connect with us on social networks
Recommend on Google
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com