Published On: Wed, Apr 22nd, 2020

Antisipasi Dampak Ekonomi Pandemi, KKP Ringkas Sistem Resi Gudang

Suasana diskusi yang bertajuk "Pelaksanaan Jaring Pengaman Sosial bagi Nelayan dan Pekerja Perikanan" yang  dihelat oleh DFW Indonesia melalui aplikasi Zoom.

Suasana diskusi yang bertajuk “Pelaksanaan Jaring Pengaman Sosial bagi Nelayan dan Pekerja Perikanan” yang dihelat oleh DFW Indonesia melalui aplikasi Zoom.

MN, Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19 yang memengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat dunia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya melakukan tindakan antisipasi agar dampak yang ditimbulkan tidak melumpuhkan sektor perikanan dan kelautan negeri ini.

Dalam diskusi daring via aplikasi Zoom dengan topik “Penguatan Jaring Pengaman Sosial bagi Nelayan dan Pekerja Perikanan” yang digelar oleh DFW Indonesia, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing KKP Nilanto Prabowo menegaskan bahwa KKP dan pemerintah tentunya, terus berusaha agar sektor perikanan dan kelautan negeri ini tidak mengalami kelumpuhan, yang salah satunya dengan eskalasi sistem resi gudang yang kita miliki.

“Kami berusaha keras agar lini bisnis perikanan ini tidak ada yang lumpuh atau terhenti, satu titik ini terhenti yang ujung-ujungnya akan berdampak pada pelaku usaha di hulu, yaitu nelayan, pembudi daya, dan pengolah hasil perikanan. Ini jangan sampai terjadi, sehingga kami dalam hal ini langsung mengeksalasi meng-scale up untuk sistem resi gudang,” ujarnya di hadapan lebih kurang 63 peserta diskusi.

Lebih lanjut, menanggapi kondisi para nelayan yang telah memasuki periode krisis, di mana harga jual hasil produksi jauh lebih rendah dibandingkan harga pokok produksinya, KKP juga akan mengembangkan dan memperluas sistem resi gudang tersebut, hingga memperpendek alur birokrasinya.

“Ini yang harus kita terobos saat ini, kami tidak saja mengembangkan sistem resi gudang yang sudah kita jalankan melalui perinus, perindo, dan lainnya, tapi akan kita perluas, akan kita percepat. Kawan-kawan  otoritas sistem resi gudang itu, Bapepti, kemudian Kementerian Perdagangan bahkan sudah mau membuka pintu memperpendek sistem birokrasi yang ada,” lanjutnya.

Nila juga menerangkan tentang kewenangan penuh yang diterima KKP pada saat ini terkait sistem resi gudang pada saat ini yang ia harapkan segala upaya tersebut berjalan efektif dan yang utama mampu meyelamatkan hulu di berbagai lini bisnis perikanan.

“Selama ini pengurusan sistem resi gudang ada beberapa tahapan, yang harus mereka lakukan melibatkan pihak ketiga, sekarang sistem resi gudang diserahkan semua ke kami, sehingga akan lebih cepat lagi. Tujuannya hanya satu, menyelamatkan saudara-saudara kita yang ada di hulu, di hulu sekali, produk primernya, nelayan, pembudidaya, dan pengolah hasil perikanan,” tukasnya.

Lebih jauh, ia juga menekankan bahwa KKP terus berpikir dan bekerja untuk seluruh permasalahan yang terjadi pada sektor perikanan negeri ini, baik itu kecil maupun besar, utamanya terkait dengan sistem distribusi dan rantai pasok (supply chain) produksi perikanan negeri ini yang bila satu satu saja mengalami kelumpuhan, akan berdampak besar terhadap lainnya.

“Kami bukan hanya memikirkan hal yang kecil, tetapi juga hal yang besar harus kita pikirkan. Karena ujung-ujungnya semua rantai bisnis perikanan, supply chain produk perikanan itu, di UPI, di eksportir, di distributor dalam negeri di balik ini ada pabrikan untuk pengalengan,” pungkasnya.

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com