Published On: Wed, Oct 14th, 2020

Terminal Kijing Butuh Akses Jalan Tol dan Kereta

Kegiatan perdana Terminal Kijing melayani KM Golden Fortune dengan komoditi CPO

MN, Pontianak – Progres pembangunan Tahap pertama Terminal Kijing hingga akhir Triwulan mencapai 68,4%. Pada tanggal 27 Agustus 2020, fasilitas yang dibangun PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC tersebut telah uji coba perdana. Tercatat sampai saat ini, Kijing melayani sepuluh call kapal untuk aktivitas bongkar muat.

Melihat sisi fasilitas, Terminal Kijing Mempawah (salah satu Proyek Strategis Nasional) yang direncanakan bakal jadi pengganti pelabuhan Dwikora Pontianak dinilai cukup modern, namun keberadaannya harus tetap didukung oleh akses jalan memadai serta ideal guna mendukung kelancaran arus barang.

Bahkan Pemprov Kalbar telah menandatangani kesepakatan bersama Art Tuhfah Ventures (Labuhan) Ltd, terkait kerjasama pelaksanaan program pembangunan Jalan Bebas Hambatan Pontianak – Kijing – Singkawang yang membawa angin segar bagi dunia usaha khususnya logistik di Provinsi Kalbar.

Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kalbar, Retno Pramudya mengingatkan, bahwa kedepan keberadaan Terminal internasional Kijing sangat membutuhkan akses jalan bebas hambatan dan Kereta agar seluruh kegiatan bongkar muat petikemas, cargo maupun curah bisa berlangsung lancar sampai dengan tujuan.

“Apabila tanpa akses jalan memadai atau jalan bebas hambatan, posisi Terminal Kijing dapat menjadi sesuatu yang kurang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha di Kalbar,” tegas Retno Pramudya kepada Maritimnews melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/10).

Begitupun Retno Pramudya mewakili ALFI DPW Kalbar mengapresiasi langkah PT Pelindo II atau IPC yang dengan dana cukup besar dalam rangka membangun dan memfasilitasi para pelaku usaha melalui keberadaan Terminal Kijing Mempawah, tujuannya agar dapat mendukung dunia perdagangan serta industri di provinsi Kalimantan Barat.

“Kami berharap Pemerintah beriring dengan pembangunan pelabuhan Kijing harus segera membangun jalan tol serta akes jalan yang memadai untuk angkutan kontener maupun angkutan berat lainnya, termasuk akses rel kereta bagi angkutan hasil tambang. Nah jika terealisasi, maka Terminal Kijing akan berdampak signifikan dan bermanfaat,” pungkasnya.

Investasi Besar

Mengutip dari antaranews.com bahwa pembangunan Terminal Kijing hingga semester I tahun 2020, sudah menyerap dana investasi sebesar Rp 2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp 5 triliun.

Luas kawasan pelabuhan tersebut mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.

Sebagai pelabuhan Hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10.000 TEUs. Terminal peti kemasnya dibangun dengan kapasitas dua juta TEUs per tahun.

Nantinya Terminal Kijing akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Kalimantan Barat.

(Bayu/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com