Lukman Ladjoni: Pasca Merger, Pelindo Go Public
MN, Surabaya – Pasca keputusan penggabungan atau merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero), kemungkinan masuknya modal luar ke perusahaan plat merah tersebut cukup besar. Proses penerapan Initial Public Offering (IPO) bakal jadi pilihan menarik, sebab go public dapat membiayai pertumbuhan perusahaan, antara lain membayar utang dan investasi, bahkan melakukan akuisisi.
Hal itu dikatakan Ketua Masyarakat Maritim Jatim yang juga salah satu anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa timur, Lukman Ladjoni melihat potensi PT Pelindo (Persero) pada masa mendatang. Dimana pasca digabung pada tanggal 1 Oktober 2021 melalui PP nomor 101/2021, manajemen Pelindo sedang menghadapi tantangan globalisasi yang semakin modern dan kompleks.
“Namun mereka harus ingat, melalui bursa saham, Pelindo bisa juga membebani tarif jasa di pelabuhan, tanpa go public pun tarif sudah naik walau bertahap. Alasannya terkait pengembangan fasilitas penunjang pelabuhan atau penyesuaian tarif,” tutur Lukman Ladjoni kepada Maritimnews bertepatan dengan Hari Pahlawan di Surabaya, Rabu (10/11).
Lukman menegaskan, kedepan kemungkinan langkah subholding PT Pelindo (Persero) menuju proses IPO akan sangat besar, karena perusahaan go public diyakini dapat memberikan potensi keuntungan bagi pemilik saham, baik dari potensi kenaikan harga maupun dari pembagian laba bersih atau dividen.
“Seandainya Pelindo sebagai perusahaan go public dan melantai di bursa saham, maka semua pialang bersiap-siap menggoreng saham Pelindo. Nah pertanyaannya, aksi gorengan para pialang di bursa efek bakal bagaimana? matang atau hangus,” pungkas Lukman.
(Bayu/MN)