Mimika Siap Ekspor Udang Perdana ke Jepang, Dukungan Stakeholder Mengalir
Mimika (Maritimnews) – Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten pesisir di Selatan Provinsi Papua yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar dan cukup menjanjikan. Oleh karena itu bisnis usaha perikanan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin di Mimika.
Terkait itu, PT Bartuh Langgeng Abadi merencanakan ekspor perdana udang Mimika ke Jepang yang tujuannya untuk mengenalkan produk lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami, PT. Bartuh Langgeng Abadi hadir sebagai salah satu perusahan yang bergerak dibidang usaha perikanan dan kelautan dengan memamfaatkan potensi sumberdaya hasil perikanan dan kelautan di Kabupaten Mimika,” ujar Direktur Utama PT Bartuh Langgeng Abadi, Sulaksono, saat rapat bersama stakeholder terkait di Hotel Serayu, Mimika, Rabu (1/12).
Dalam rapat yang dihadiri oleh Bea Cukai Timika, BKIPM Karantina Perikanan Timika, Disperindag Timika, Dinas Perikanan Timika, PT Rahayu dan PT Spil itu Sulaksono memaparkan dengan detail tahap perencanaan ekspor udang perdana ini.
“Rencana ekspor udang ini jumlahnya 11,3 ton, bentuknya frozen. Kami sedang menyiapkan waktunya. Intinya kami menyiapkan planning dari proses frozen food hingga naik ke kontainer ekspor. Di level koordinasi juga sudah kami siapkan agar pada hari-H ini lancar dan tidak terkendala,” jelasnya.
Sebagai badan usaha yang baru merintis usaha di bidang perikanan dan kelautan tentunya memiliki keterbatasan, tetapi atas dukungan dan dorongan dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), PT. Bartuh Langgeng Abadi sudah bisa melakukan kegiatan bisnis di bidang perikanan dan kelautan, dengan sarana dan prasarana pendukung yang belum memadai.
“Sebagai progres kemajuan pemanfaatan potensi hasil laut Mimika dengan memberdayakan dan menumbuhkan ekonomi di masyarakat Mimika pantai, udang menjadi salah satu komoditi hasil tangkapan nelayan lokal kami akomodir dan akan kami ekspor ke Jepang,” ungkap Sulaksono.
Langkah tersebut pun diakui Sulaksono sebagai motifasi untuk lebih baik lagi dalam menjalankan bisnis di bidang perikanan dan kelautan dengan tetap memprioritaskan masyarkat lokal (OAP Suku Kamoro) sebagai mitra yang menyuplai hasil tangkapan ke pabriknya.
Pasalnya, kekayaan potensi sumber daya perikanan sangat besar di Mimika tetapi belum didukung dengan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran. Hal itu memadai menyebabkan usaha di bidang pengolahan dan pemasaran belum meluas. Hanya dilakukan oleh beberapa individu/perusahan yang memiliki modal yang besar.
“Maka dari itu kami meminta dukungan dari bapak-bapak semua untuk menyukseskan ekspor perdana ini,” harapnya.
Dengan meningkatnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Mimika yang mencapai kisaran 31,59 kg/jiwa (Statistik DKP Kab. Mimika Tahun 2020) maka perlu dipersiapkan sarana dan prasarana pendukung agar dapat menampung hasil tangkapan dari nelayan tradisional dan modern pasca dioperasikannya Pelabuhan Perikanan Poumako.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis Bea Cukai Timika, Haris Chandra, begitu antusias dengan perencanaan ini. Pihaknya begitu mendukung rencana ini agar kegiatan ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Kita akan siapkan Kapal Spil Rahayu, kapal berangkat antara tanggal 5 atau 8. Sesuai perencanaan, tanggal 8 sudah finish, barang sudah masuk ke kontainer semua. Kegiatan yang dilakukan oleh PT Bartuh Langgeng Abadi ini merupakan suatu yang bagus sekali,” pungkas Chandra. (*)