Published On: Sun, May 22nd, 2022

Atasi Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok Dari Sisi NPEA

MN, Jakarta – Kemacetan di wilayah pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya memang diakui banyak disebabkan truk-truk trailer yang rutin beraktifitas di beberapa Terminal Petikemas sepanjang jalan raya Jampea, Cilincing bahkan sampai Marunda. Sehari, jumlah rata-rata mencapai 12.000 unit kendaraan truk. Bagaimana solusinya?

Pertama-tama perlu dipastikan, akar permasalahan dari kemacetan di area Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, apakah terkait system IT Gate System dan IT Operasi Terminal, Kapasitas Terminal atau fasilitas jalan raya yang sudah tidak lagi memadai sehingga tercipta jalur bottle neck?

Kalau memang terbukti system operasional di Terminal Peti Kemas yang jadi penyebab, maka systemnya harus segera mendapat perbaikan dan disempurnakan. Tentu dengan dasar kepentingan Level of Service bagi para pengguna jasa.

Kini salah satu solusi mengatasi kemacetan di area pelabuhan Tanjung Priok, mungkinkah mewujudkan keberadaan New Priok East Acces (NPEA) sebagai akses penghubung ke Kali Baru dari arah tepi sungai BKT Marunda, laut terus sampai ketemu New Port Container Terminal (NPCT-1).

Kabarnya akses NPEA tersebut bakal terintegrasi langsung dengan Jalan Tol Cibitung – Cilincing.

Namun disinyalir terdapat kendala sejauh ini, bahwa pembangunan NPEA berbiaya, sehingga wajib dibuat feasibility study (FS) yang cukup mendalam.

Khusus bagi terminal petikemas NPCT-1, bicara kepadatan truk bisa disarankan mengikuti 3 (tiga) opsi. Pertama, menjadikan FS pembangunan NPEA sebagai bagian dari FS pembangunan Pelabuhan Kalibaru secara keseluruhan.

Kedua, pembangunan NPEA di sisi timur merupakan kewajiban pihak Regulator yang didelegasikan kepada PT Pelindo (Persero), sehingga tidak perlu FS lagi.

Pilihan ketiga, merealisasikan kantong parkir dengan sistem pengaturan komunikasi yang optimal antara Kantong Parkir dan Container Yard NPCT-1 (sebab tidak masuk akal jika Dermaga NPCT-1 ditambah jumlah Crane, hanya didukung oleh CY deck on pile).

Nah kembali ke NPEA, apabila kemudian NPEA diputuskan tak layak oleh Konsultan, maka solusi atasi kemacetan di sekitaran pelabuhan Tanjung Priok pasti jatuh pada fasilitas kantong parkir (Buffer Area) selaku kepanjangan dari fungsi CY.

Akhirnya lokasi terminal petikemas NPCT-1 akan membutuhkan area buffer yang paling dekat. Dimana lokasi kantong parkir haruslah berada diseputaran pertigaan Cilincing sampai Marunda atau Cakung.

Ingat juga, fasilitas kantong parkir alias buffer area bagi truk petikemas pun tidak akan dapat berfungsi optimal, jika IT system operasionalnya sendiri tidak bekerja secara maksimal. “Lah wong datanya saja belum bisa di entry, mana mungkin Stevedoring bisa dijalankan, itu semisalnya“.

(Bayu JagadSea/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com