Published On: Tue, Apr 8th, 2025

Kapal Tunda Penting dan Perlu

Oleh: Dr. Dayan Hakim*

Kapal tunda/Ist

Pelabuhan adalah suatu tempat yang terdiri dari daratan dan perairan yang digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan perekonomian. Pelabuhan berfungsi sebagai tempat kapal berlabuh, memuat dan membongkar barang, serta menaikkan dan menurunkan penumpang. Pengelolaan pelabuhan harus dioperasikan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Untuk membantu kapal masuk ke pelabuhan guna melakukan bongkar muat, diperlukan kapal tunda (harbour tugboat).

Kapal tunda merupakan kapal yang digunakan untuk membantu kapal besar berlabuh di pelabuhan. Kapal ini disebut juga dengan harbour tugboat. Kapal tunda berfungsi selain untuk membantu kapal berlabuh di dermaga, juga untuk membantu kapal yang mengalami kesulitan dalam melakukan manuver, membantu kapal masuk dan keluar pelabuhan, serta membantu kapal untuk melakukan bongkar muat di pelabuhan. Pemanduan memberikan bantuan kepada Nakhoda kapal agar navigasi saat melewati alur atau daerah wajib pandu dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar.

Pada Pelabuhan umum, kapal tunda bergerak untuk membantu kapal barang masuk dan bersandar di Pelabuhan. Untuk itu, Perusahaan pelayaran dikenakan biaya kapal tunda yang dihitung dari jam bekerja kapal menunda. Untuk kapal berbendera asing, Pelabuhan mengenakan biaya kapal tunda dalam US dollar. Oleh Perusahaan pelayaran, biaya kapal tunda tersebut dibebankan sebagai bagian dari biaya bongkar muat dan tidak dimasukan dalam biaya pelayaran (freight cost).

Terdapat beberapa Pergerakan Kapal Tunda di Pelabuhan yang biasa dilakukan, yaitu:

Kapal Tunda Penarik Langsung (Direct Towing)
Kapal Tunda Penarik Tidak Langsung (Indirect Towing)
Kapal Tunda Dorong (Pushing Tugboat)

Operasional Kapal Tunda Pelabuhan sehari-hari memerlukan kehandalan disamping kompetensi petugas pelaksana. Untuk itu, Kapal Tunda Pelabuhan yang baik dibarengi dengan perawatan rutin yang memadai akan menjamin kepuasan pelanggan dalam pelayanan tambat di Pelabuhan.

Pengaturan jadwal Kapal Tunda Pelabuhan pada saat jam sibuk dan sepi perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan hari kerja Kapal Tunda Pelabuhan adalah 365 hari tanpa terkecuali. Pengaturan jadwal dok juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi pada saat jam sibuk di Pelabuhan. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran di pool Pelabuhan pada saat proses tambat.

Biaya kapal tunda dapat bervariasi tergantung dari jenis kapal dan layanan yang dibutuhkan. Biaya jasa tunda kapal dapat dihitung berdasarkan tonase kapal (GT). Tarif variabel minimal dapat berkisar antara Rp8,38 per GT/Gerakan. Tarif tetap dapat berkisar antara Rp251.797 per Gerakan. Menurut PM 57 tahun 2015 pasal 28 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal bahwa pada perairan yang ditetapkan sebagai peraiaran wajib pandu, kapal berukuran tonase kotor paling rendah GT 500 atau lebih wajib menggunakan pelayanan jasa pemanduan kapal. Dan kapal yang berukuran tonase kurang dari GT 500 pelayanan pemanduan diberikan pada kapal atas permintaan Nakhoda atau atas perintah pengawas pemanduan setempat.

Pada Pelabuhan khusus, kapal tunda merupakan satu kesatuan alur produksi yang penting sekaligus menjaga keselamatan proses produksi. Sebagai contoh pada PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia yang berlokasi di Timika, Papua Barat. Saat ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) menerapkan teknik penambangan bawah tanah. Bijih hasil penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi pasir yang sangat halus. Kemudian dilanjutkan dengan proses flotasi menggunakan reagen, bahan berbasis alkohol, dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas, dan perak. Sisa pasir yang tidak memiliki nilai ekonomis (tailing) dialirkan melalui sungai ke daerah sedimentasi di dataran rendah. Konsentrat yang berupa slurry disalurkan dari pabrik pengolahan ke pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Setelah dikeringkan, konsentrat yang merupakan produk akhir PTFI tersebut kemudian dikirim ke pabrik pemurnian (smelter). Setelah dimurnikan, konsentrat tersebut kemudian menjadi bahan baku utama Perusahaan manufaktur.

 

Gambar 1: Mobilisasi Hasil Tambang ke Pelabuhan

Pelabuhan Amamapare, Timika, Papua menjadi pusat kegiatan ekspor Freeport Indonesia, di mana bijih mineral hasil tambang akan diolah menjadi konsentrat dan disalurkan melalui jaringan pipa sepanjang 115 km dari lokasi pengelolaan bijih menuju Rencana Pengeringan Air Freeport Indonesia di Pelabuhan Amamapare. Selanjutnya, kapal pengangkut konsentrat tembaga perdana dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, berlayar menuju pelabuhan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Dengan makin bertambahnya alur pelayaran dari Timika menuju Gresik, maka diperlukan pengamanan pelabuhan yang memadai di Pelabuhan Amamapare, Timika. Untuk itu, PT Freeport Indonesia telah mengoperasikan 4 unit kapal tunda berkapasitas 6000 HP untuk mengelola alur pelayaran di Pelabuhan Amamapare, Timika. Kapasitas kapal yang ditangani merupakan kapal breakbulk besar dengan kekuatan gelombang laut yang cukup besar sehingga membutuhkan kapasitas kapal tunda yang besar pula. Kondisi kapal yang baru akan mencegah terjadinya kerusakan pada hari-hari operasional sehingga menjamin kehandalannya.

Kapal tunda berkapasitas 6000 HP menjadi favorit pengusaha pelabuhan untuk melayani pergerakan kapal di kolam pelabuhan. Sebab, kapasitasnya cukup untuk melayani kapal dengan panjang 150 m dan berat hingga 150.000 DWT. Jika cuaca dan gelombang tidak mendukung, dapat dipasang 2 unit di depan atau belakang untuk menambah kehandalan. Dengan demikian, Kapal Tunda berkapasitas 6000 HP merupakan tipe ideal untuk pelabuhan dengan kolam terbuka.

Biaya desain merupakan komponen biaya penting dalam Pembangunan kapal tunda. Adapun spesifikasi kapal tunda berkapasitas 6000 HP adalah sebagai berikut:

 

Teknologi kapal tunda berkembang untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan inovasi. Perkembangan ini mencakup propulsi, navigasi, dan sistem kendali. Terkait dengan perubahan tenaga pendorong/propulsi sebagai berikut:

Kapal tunda bertenaga uap beralih ke tenaga diesel, yang lebih murah dan membutuhkan awak yang lebih sedikit. Kapal tunda bertenaga listrik mulai dikembangkan, termasuk kapal tunda RSD-E 2513 yang memegang rekor Guinness World Record sebagai kapal tunda listrik terkuat. Teknologi propulsi hibrida plug-in memungkinkan kapal tunda terhubung ke stasiun pengisian daya setelah berlayar.

Dalam perkembangan system Navigasi, Sistem navigasi canggih membantu kapal tunda melakukan manuver yang tepat dan operasi yang rumit. Sistem Pemantauan jarak jauh memungkinkan pengawasan kapal tunda dari jarak jauh. Hal ini terkait dengan perkembangan system kendali pada kapal tunda dimana Sistem kendali terkomputerisasi memungkinkan kapal tunda beroperasi semi-otonom. Demikian pula dengan Perangkat manajemen risiko siber membantu mengurangi risiko kecelakaan pribadi.

Selain itu, teknologi rekayasa kapal tunda juga berkembang, sehingga memperluas kemampuan kapal tunda. Kapal tunda yang canggih memungkinkan kapal tunda melakukan operasi yang rumit dengan kemudahan dan keamanan yang belum pernah ada sebelumnya.

Kapal Tunda tidak tersedia di pasaran dalam arti ready stock, melainkan harus dipesan terlebih dahulu untuk dibangun di Galangan Kapal. Waktu pembangunan berkisar antara 5 hingga 11 bulan untuk penyelesaian 1 unit Kapal Tunda dengan kapasitas tersebut, tergantung dari fasilitas dan tenaga kerja yang dimiliki Galangan Kapal.

Saat ini harga pasaran pembangunan 1 unit Kapal tunda sekitar US$6 juta baik untuk galangan dalam negeri maupun luar negeri. Harga pembangunan Kapal Tunda di China mungkin sedikit lebih murah, tetapi perlu dipertimbangkan biaya mobilisasi ke Pelabuhan tujuan.

Untuk Kapal tunda siap pakai dengan kondisi 80% juga tersedia di pasaran, tetapi biasanya tidak untuk 4 unit sekaligus, mungkin 2 atau 3 unit sehingga dibutuhkan 2 atau 3 vendor lagi untuk mendapatkan Kapal tunda siap pakai dengan kondisi 80%. Harga pasaran Kapal tunda siap pakai dengan kondisi 80% sekitar USD 4 juta tetapi masih memerlukan biaya docking tambahan untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Secara umum, dengan perawatan yang baik dan teratur, Kapal tunda dapat mencapai usia 15 tahun.

Memperhatikan hal tersebut di atas, maka kapal tunda memainkan peran penting baik untuk Pelabuhan umum maupun untuk Pelabuhan khusus. Kebutuhan akan kapal tunda di Indonesia amat besar sedangkan pasokan kapal tunda yang ada saat ini tidak memadai. Untuk itu peran galangan kapal dalam negeri perlu didorong agar dapat memenuhi kebutuhan pasokan kapal tunda seluruh Indonesia. Banyak hal yang dapat dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mendorong industri galangan kapal dalam negeri.

Hal penting yang perlu dilakukan Pemerintah adalah menyediakan Desain Rancang Bangun (as build drawing) dari kapal tunda dengan berbagai kapasitas sehingga galangan kapal dapat mempergunakan desain tersebut dengan gratis tanpa dibebani royalty. Hal ini dapat mengurangi biaya Pembangunan kapal tunda sebesar 8% dari harga pokok. Semoga hal ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah saat ini.

 

*Penulis adalah praktisi maritim

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com