Indonesia dan Korea Selatan Akan Mendirikan Pusat Penelitian Kerja Sama Teknologi Kelautan
MN, Jakarta – Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Korea Selatan Kim Young Choon menandatangani kesepakatan pengaturan pendirian Pusat Penelitian dan Kerja Sama Teknologi Kelautan (PPKT).
“Kami melihat bahwa kerjasama maritim dengan Korea Selatan ini sangat penting, karena ada Laut Cina Selatan dan Laut Natuna jadi nanti kita bisa bekerja sama di wilayah ini, dan memang kami berharap karena sejarahnya Korea Selatan ini adalah teman baik Indonesia,” ujar Menko Luhut dalam keterangan resmi, Rabu (9/5).
Penandatanganan itu tindak lanjut dari dari Memorandum Kesepahaman Kerja Sama Maritim pada 16 Mei 2016 antara Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan. Selain itu, kerja sama pada tingkat perguruan tinggi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Sains dan Teknologi Kelautan Korea (KIOST) melalui MoU 14 April 2016. Luhut berharap akan lebih banyak lagi investasi di Indonesia dengan Korea Selatan ini.
lebih banyak lagi investasi di Indonesia dengan Negeri Ginseng ini.
“Di Indonesia banyak tempat untuk kita bisa bekerja sama investasi di bidang teknologi dan pendidikan yang Korea lebih maju daripada kami. Saya berharap akan segera ada kerja sama yang lebih konkret dalam bidang teknologi seperti yang disebutkan sebelumnya,” tambah Luhut.
Lebih jauh, Menko Luhut juga menyebutkan keinginan pemerintah Indonesia agar ada kerja sama riset dibidang lingkungan hidup. Luhut pun menyampaikan keinginan agar Korea dapat membantu menangani permasalahan sampah laut.
“Kami itu sangat serius untuk masalah lingkungan hidup, “suistanability” (keberlanjutan) itu baik di darat maupun di laut, dan kami juga ingin mencapai “Sustainability Development Goals” (SDG’s),” urainya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Menko Polhukam ini juga membuka peluang untuk melakukan riset bersama di bidang minyak kelapa sawit sebagai materi campuran biodiesel.
Menteri Kim menyambut baik tawaran pemerintah Indonesia. Diapun setuju dengan keinginan untuk mempererat kerja sama kedua negara.
“Kunjungan kami ke Jakarta hari ini adalah untuk “review” dan mengecek apa yang bisa kita lakukan dan sampai mana proses implementasi dari kesepakatan kerja sama kita selama ini,” jelas dia.
Dia berharap kedua negara dapat mulai menjajagi kerja sama di bidang pembangunan pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut pada tahun 2019. “Pasang surut lautan ini merupakan salah satu energi baru yang juga bisa dikembangkan di Indonesia dan ini dapat membantu mewujudkan keinginan pemerintah Indonesia,” tegas Menteri Kim. (net/hsn)