Bahas Kondisi Hankam Kawasan, Menhan Tegaskan Ancaman Nyata Bangsa Adalah Terorisme

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat memberikan keterangan pers usai pengukuhan Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio sebagai Guru Besar Universitas Pertahanan.

MN, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa terorisme adalah ancaman nyata bangsa ini. Hal tersebut dikemukakannya dalam konferensi pers usai acara pengukuhan Guru Besar Universitas Pertahanan (UNHAN), Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio di Gedung AH Nasution Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta (26/7).

Menjawab pertanyaan wartawan terkait ancaman pertahanan negara dan konflik di Laut Tiongkok Selatan, Menhan menjelaskan bahwa Indonesia saat ini tidak memiliki masalah negara lain serta memiliki hubungan luar negeri yang cukup hangat dengan negara-negara kuat di dunia ini.

“Kita sudah berbuat banyak di kawasan (Laut China Selatan). Bisa kita lihat dalam empat tahun terakhir situasi pertahanan dan keamanan kita baik. Itu menandakan bahwa diplomasi pertahanan kita sukses, kondisi Laut China Selatan baik, hubungan kita dengan Tiongkok baik dan hubungan kita dengan Amerika Serikat juga baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menhan secara tidak langsung juga mengajak kita tidak harus selalu ikut serta dalam konflik yang melibatkan negara lain,  yang bisa diartikan kita seharusnya lebih berperan aktif sebagai negara yang turut menjaga stabilitas keamanan internasional, terlebih bila kita memiliki hubungan baik dengan negara-negara yang saling berkonflik tersebut.

“Kita harus tahu bahwa ancaman bagi dunia atau manusia pada saat ini bukanlah perang antar negara. Boleh saja saat ini hubungan China dengan Amerika saling berseberangan, dengan Rusia juga berseberangan, tapi kita tidak perlu ikut melibatkan diri dalam polemik tersebut, kita harus anggap sama semuanya,” lanjutnya.

Menhan memaparkan bahwa untuk saat ini, kita tidak memiliki ancaman pertahanan yang berasal dari negara lain dan ia pun menegaskan bahwa ancaman terbesar kita pada saat ini adalah tindakan terorisme.

“Tidak ada itu ancaman antar dua negara, baik-baik semua. Ancaman kita adalah teroris, jadi kebijakan teroris itu harus diutamakan, karena itu merupakan ancaman nyata,” tegasnya.

A.P Sulistiawan

Redaktur

Share
Published by
A.P Sulistiawan

Recent Posts

Bangkitkan Kesadaran, Koperasi KSTKBM Gelar Sosialisasi APD Tahun 2025

Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka penerapan program K3 sekaligus membangkitkan kesadaran pekerja, Koperasi Karya Sejahtera…

12 hours ago

UPP Tanjung Redeb Gelar Sosialisasi Perkuat Implementasi Inaportnet

Tanjung Redeb (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan kepelabuhanan, Kantor Unit Penyelenggara…

1 day ago

Kisah Seorang Pahlawan dari Samudera, KETIKA LAUT TAK LAGI MEMANGGIL

  Catatan kecil dari Klinik Sentra Maritim Medika di Hari Pahlawan oleh: Wisnu Wardana (Kepala…

4 days ago

CMA CGM Foundation Peduli Dunia Pendidikan Indonesia 

Jakarta (Maritimnews) - CMA CGM Foundation menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak Indonesia dengan melakukan…

6 days ago

BKKP Kemenhub Raih ISO 9001:2015 Quality Management System

Jakarta (Maritimnews) - Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Kementerian Perhubungan meraih sertifikasi ISO 9001:2015 untuk…

1 week ago

Sepanjang Tahun 2025, Pendonor Darah Sukarela TPK Koja Capai 225 Kantong

Jakarta (Maritimnews) - KSO Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia…

1 week ago