Dongkrak Ekspor, Provinsi Jambi Butuh Replanting Perkebunan Karet

Pelabuhan Talang Duku, Jambi

MN, Talang Duku – Provinsi Jambi merupakan daerah penghasil Karet terbesar di Indonesia setelah Aceh dan Sumatera Utara. Adapun luas perkebunan Karet di Jambi mencapai 392.000 hektar dengan produksi 266.000 ton per tahun.

Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Jambi, Achmad Effendy, prospek dan potensi komoditi Karet di provinsi Jambi masih tergantung pada lahan yang baru (new planting).

Selain new planting, dari keseluruhan lahan perkebunan Karet di provinsi Jambi yang 392.000 hektar, seluas 125.000 hektar lahan tersebut memerlukan upaya peremajaan (replanting).

“Kalau petani kurang bergairah menyadap, maka Karet yang tersedia dipasaran sedikit, sehingga volume ekspor pun berkurang. Petani semakin enggan melakukan replanting, apalagi new planting,” jelas Achmad Effendy kepada Maritimnews, Rabu (8/8).

Menurutnya, kebutuhan replanting perkebunan Karet di propinsi Jambi lebih dari 125.000 hektar. Apabila replanting tidak dilakukan maka dalam jangka panjang, pabrik-pabrik Karet kesulitan mendapatkan bahan baku.

Kemudian komoditas Karet bakal masuk ke wilayah Jambi dari propinsi lain seperti Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu.

Setahun kedepan harga Karet di pasaran dunia diperkirakan masih stabil di kisaran harga US$ 1,3 – US$ 1,5 per kilogram, agak sulit membuat komoditas Karet bergairah kembali seperti pada akhir tahun 2016 sampai pertengahan 2017 dengan harga dikisaran US$ 1,7 per kilogramnya.

Seperti diketahui, penerapan pembatasan ekspor Karet melalui Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) sepanjang kuartal pertama 2018 oleh Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai produsen Karet terbesar yang tergabung dalam kesepakatan International Tripartite Rubber Council, belum berdampak signifikan terhadap peningkatan harga jual Karet dunia.

Kegiatan Ekspor Tumbuh 9%

Sementara itu, di pelabuhan Petikemas Talang Duku Jambi kegiatan ekspor komoditi Karet, Pinang dan Buah Kelapa meningkat, tercatat throughput petikemas pada Semester I Tahun 2018 sebanyak 23.147 TEUs tumbuh sebesar 9% dibandingkan Semester I Tahun 2017 (21.511 TEUs).

Manager IPC TPK area Jambi, Agustian Chandra menjelaskan baru-baru ini kepada Maritimnews, bahwa sebanyak 70% kegiatan ekspor di pelabuhan petikemas Talang Duku adalah pelayaran ocean going ke negara Singapura.

“Terkait komoditi ekspor, dalam waktu dekat IPC TPK Jambi akan mengunjungi industri perkebunan. Kami akan melakukan survey pasar ke cargo owner bersama sejumlah perusahaan shipping line,” pungkasnya.

(Bayu/MN)

maritimnew

Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Share
Published by
maritimnew

Recent Posts

Keunggulan IPCC Integrated Auto Solutions Menarik Investor

Jakarta (Maritimnews) - Dalam rangka mewujudkan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) sebagai pemimpin ekosistem…

8 hours ago

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Staff Ahli Menhub Tinjau Pelabuhan Teluk Bayur

Teluk Bayur (Maritimnews) - Dalam rangka meningkatkan dan memastikan kondisi fasilitas di pelabuhan Teluk Bayur…

5 days ago

Bangun Budaya Kerja, Pelindo Makassar Punya Cara Tersendiri 

Makassar (Maritimnews) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 punya cara tersendiri untuk…

1 week ago

DJBC Kalbar Tindak 437 Kasus Senilai Rp274,7 M

Pontianak (Maritimnews) - Selama tahun 2025, Kantor Wilayah Bea dan Cukai Kalimantan Barat dalam menjalankan…

2 weeks ago

Pelabuhan Korido dan RTRW Kabupaten Supiori 2025 – 2040

Papua (Maritimnews) - Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Pelabuhan Korido dan sekitarnya telah diselenggarakan…

3 weeks ago

Kesiapan Industri Pelayaran Memasuki Era ESG

Oleh: Dayan Hakim NS* Istilah ESG (Environmental, Social, and Governance) saat ini sedang ramai diperbincangkan…

4 weeks ago