Dorong Kerja Sama Intensif Laut China Selatan, Namarin Gelar Rountable Discussion Bersama Wakil Negara Sahabat
MN, Jakarta – Konflik di kawasan Laut Natuna Utara (Laut China Selatan) yang semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, memerlukan…
MN, Jakarta – Konflik di kawasan Laut Natuna Utara (Laut China Selatan) yang semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, memerlukan…
Jakarta (Maritimnews) – TNI Angkatan Laut Menyelenggarakan kegiatan Workshop TNI AL Tahun 2021 yang berlangsung pada Tanggal 02 S.d.…
Para ahli kebijakan luar negeri memeringatkan Presiden Amerika Serikat (AS) tentang besarnya kemungkinan terjadinya perang di Laut China Selatan (LCS) dalam waktu dekat ini.
Indonesia dan Malaysia memperlihatkan kesan kompak dalam menyikapi situasi di Laut China Selatan (LCS)yang kembali memanas beberapa waktu terakhir ini. Kekompakan tersebut tercermin dalam pertemuan kedua pemimpin negara serumpun itu pada Kamis (4/2).
Jelang berakhirnya masa jabatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Negeri Paman Sam tersebut memasukan salah perusahaan pengeboran lepas pantai milik Tiongkok, China National Offshore Oil Corp (CNOOC) ke dalam daftar hitam. Hal ini mengakibatkan akses perusahaan tersebut ke teknologi AS menjadi terbatas, terkecuali bila ada izin khusus.
Presentasi saya yang berjudul ‘Promoting Indonesia’s Interest in the South China Sea’, saya menjelaskan peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik tersebut. Indonesia memang bukan ‘the claimant state’, namun Indonesia memiliki kepentingan nasional yang sangat vital
Keputusan Pemerintah Indonesia yang mengganti nama perairan di sebelah utara Pulau Natuna, Kepulauan Riau, dari sebelumnya bernama Laut Cina/China/Tiongkok Selatan menjadi Laut Natuna Utara, terbukti berhasil menaikkan posisi tawar Indonesia di panggung regional dan global.
Sebagai bentuk dari sebuah penegasan kedaulatan, pihak negara Indonesia melalui Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman meluncurkan peta baru NKRI dan perubahan nama atas Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara.
Sebagai Komando Pelaksana Dukungan dan bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu, Lantamal IV Tanjungpinang memegang peranan yang penting di perairan barat.
MNOL, Jakarta – Kapal Pengawas (KP) Hiu Macan-01 milik PSDKP-KKP yang tergabung dalam operasi rutin Badan Keamanan Laut Republik Indonesia…