3 Kapal Perang Prancis dan Inggris Berlabuh di Pelabuhan Jakarta
MN, Jakarta – Kota Jakarta menjadi pelabuhan singgah 2 kapal perang Perancis FNS Dixmude (L9015) dan FNS Surcouf (F711), Serta kapal perang Inggris HMS Albion (L14 ) pada hari minggu tanggal 22 April 2018. Kedatangan kapal-kapal perang tersebut di sambut oleh Danlantamal III yang diwakilkan kepada Dansatrol Lantamal III, Kolonel Laut (P) Salim, S.E, dengan didampingi perwakilan dari kedutaan Perancis maupun kedutaan Inggris.
FNS Dixmude merupakan kapal jenis kapal untuk serbuan amphibi memiliki kemampuan berat 21.000 ton dan dapat mengangkut 16 sampai dengan 35 helikopter, I Batalyon pasukan dan 70 kendaraan dilengkapi dengan persenjataan rudal permukaan ke udara Sinbad, 22 mm breda maupun 12,7 mm browning.
FNS Surcouf merupakan kapal jenis La Fayette frigate memiliki kemampuan berat 3.600 ton, peralatan pernika dan decoy yang canggih, 8 louncher Excocet 40 MM, 100 mm TR automatic Gun, 8 Rudal Crotale CN 2 dan dapat mengangkut Helikopter jenis Panther atau NH90.
Sementara Kapal perang Inggris Albion merupakan kapal jenis transport amphibi memiliki kemampuan berat 20.000 ton, dapat mengangkut 2 landing spot untuk heli kelas chinock, 67 kendaraan bersenjatakan phalank, meriam laras ganda maupun senjata serba guna.
“Tujuan kapal perang Perancis adalah akan mengikuti latihan Multinasional Komodo yang dilaksanakan oleh TNI AL, sedangkan kapal perang Inggris melaksanakan Port Visit sebagai pelabuhan singgah sebelum melanjutkan pelayaran ke Australia. Inilah wujud dari Seaman Brotherhood dan Naval Diplomacy, disamping mempererat hubungan sesama angkatan laut seluruh dunia juga meningkatkan hubungan bilateral antar negara.” Menurut penuturan Kolonel Laut (P) Salim.
Selama Singgah 3 hari sampai dengan tanggal 25 April 2018 di Jakarta, ketiga kapal perang tersebut akan melaksanakan rangkaian kegiatan Courtesy Call kepada pejabat TNI AL wilayah Jakarta maupun walikota Jakarta, Olah raga bersama antara crew kapal perang dan anggota TNI AL, Fun Game, diskusi maritim dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, serta ditutup makan malam bersama yang akan dilaksanakan passing excercise saat kapal-kapal perang tersebut meninggalkan pelabuhan.
Penyambutan oleh ketiga kapal perang tersebut disambut dengan tarian dan pengalungan bunga kepada masing-masing komandan Kapal. Kegiatan yang sangat bersahabat ini mendapat apresiasi dari Komandan dan crew, serta perwakilan kedua negara tersebut.
“Port Visit ini menunjukkan bahwa Angkatan Laut merupakan salah satu intrumen diplomasi terdepan dalam politik luar negeri dan membuktikan bahwa memang benar dalam tataran operasional Naval Diplomacy adalah domain Angkatan Laut, namun tidak demikian dengan tataran kebijakan dan strategi merupakan tanggung jawab pemerintah.” Tandas Kolonel Laut (P) Salim (adt/hsn)