Tadarus Maritim Ala PMII, Memmbangun Cetak Biru Kelautan Nasional
MN, Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Tadarus Maritim bertajuk ‘Cetak Biru Pembangunan Kelautan Nasional Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia’ di Graha Mahbub Djunaedi, Jakarta, (2/6).
Hadir sebagai pembicara antara lain Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar, Ketua Assosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Renaldi Bahri Tambunan, dan Sekjen PMII Sabolah Al-Kalamby.
Dalam kesempatan itu, Zulficar Mochtar mengurai tentang pentingnya membangun kedaulatan maritim, keberlanjutan, dan kesejahteraan dalam rangka menjadikan laut masa depan bangsa.
“Kebijakan adalah kunci, kalau kita konsisten ini berangsur pulih dan laut benar-benar menjadi masa depan bangsa sesuai visi Pak Jokowi untuk menjadikan Indoensia Poros Maritim Dunia,” ungkap Zulficar.
Lanjutnya, tantangan dalam upaya itu terbilang besar. Pasalnya banyak pihak yang terganggu kepentingan akibat kebijakan Menteri Susi. Namun terlepat itu pihaknya tidak ingin menyerah.
“Banyak pihak yang dirugikan akibat kebijakan ini, untuk itu banyak yang berupaya untuk mengembalikan ke rezim lama, di mana laut kita dikuasai asing. Kami berharap agar tidak ada lagi yang menggadaikan laut kita,” tegasnya.
Untuk konsep dalam blueprint kemaritiman Indonesia, Zulficar juga berharap agar visi maritim ini berhenti sampai di sini. Yang ada saat ini tinggal dievaluasi untuk menuju kesempurnaan.
Sementara itu Renaldi lebih mengupas sisi maritim dari peran pemuda yang sudah dirintis oleh APMI.
“Empat ruang lingkup APMI untuk mendukung Poros Maritim Dunia adalah membangun kewirausahaan maritim, riset dan teknologi maritim, menyelenggarakan kajian dan data mariitm, serta pengembangan dan pelayanan masyarakat maritim,” bebernya.
Sedangkan Sabolah Al-Kalamby lebih membahas pada peran PMII dalam mendukung visi Poros Maritim Dunia. Di antaranya membangun sekolah maritim bagi pemuda di beberapa daerah.
“Ini peran PMII untuk mendukung Poros Maritim Dunia sebagaiman yang pernah dilakukan oleh para pendahulu kami,” pungkas Sabolah.
Seminar yang ditutup dengan buka puasa bersama itu mendapat antusias yang tinggi dari para kader PMII. Kemudian secara simbolis, PMII juga menyerahkan draft proposal sekolah maritim kepada Zulficar Mochtar.(hsn)