Published On: Sat, Oct 10th, 2020

INSA Semarang Dukung Pengoptimalan Pelabuhan Tanjung Emas

 

Kapal penumpang di pelabuhan Tanjung Emas Semarang

MN, Semarang – Peran Pelabuhan Tanjung Emas dalam memulihkan perekonomian Semarang dan sekitarnya dalam masa pandemi Covid-19 ini sangat penting. Hingga saat ini, Pelabuhan Tanjung Emas masih tetap beroperasi dalam menyalurkan barang dari dan menuju Semarang.

Ketua DPC Indonesia National Shipowners Association (INSA) Kota Semarang, Ridwan menyatakan selain menjadi alat pemersatu bangsa yang mengubungkan antar daerah, pelabuhan Tanjung Emas juga memiliki letak geografis yang strategis.

“Frekuensi kunjungan kapal pada 2018 dalam satu bulan ada sekitar 60 kapal yang masuk ke pelabuhan Semarang dari Internasional, tahun 2019 mulai ada gangguan akibat Covid. Setelah pandemi, ada penurunan kunjungan yang terbesar pada bulan Mei 2020 sekitar 5,76 persen. Kapal yang masuk memiliki kapasitas 1500 sampai 2000 kontainer, tapi tidak semua diturunkan di Semarang,” kata Ridwan dalam seminar virtual Perkapalan bertajuk ‘Pemanfaatan Letak Geografis dan Optimalisasi Ekonomi Maritim Pada Masa Pandemi’, Sabtu (10/10).

Sambung dia, contoh aktivitas di Tanjung Emas saat ini antara lain pemberhentian (drop tanker) kapal di tengah laut, lalu ada petugas pandu yang memandu sampai ke de rmaga. Fasilitas pelabuhan sendiri terdiri alur laut, kolam pelabuhan, dermaga, kapal tunda, fasilitas bongkar muat.

“Kegiatan impor dan ekspor berkurang. Komoditas utama sangat berpengaruh terhadap volume barang. Contoh komoditas utama produk ekspor pada tahun 2019 adalah pabrikan (tekstil), furniture, wood product, plywood.

Ridwan mengungkapkan upaya bertahan di tengah pandemi yang dilakukan oleh pengelola di antaranya dengan shipping company. Yakni, mendatangkan kapal sesuai sailing-schedule, meningkatkan pelayanan dengan sistem teknologi informasi, memberdayakan SDM/pelaut dengan optimal, berusaha tidak menaikkan ocean frieight.

Soal adanya rencana pembangunan pelabuhan baru di Semarang, menurut dia, belum perlu membuat pelabuhan baru jika infrastruktur pendukung tidak ada.

“Pelabuhan seharusnya berkaca pada daerah penyangga daerah pendukung yang bisa kontinyu untuk kegiatan pelabuhan. Pelabuhan Semarang kapasitasnya besar tetapi yang masuk sedikit,” ungkapnya

“Sejauh ini, Pelabuhan Tanjung Emas juga meningkatkan performance waktu bongkar muat, meningkatkan pelayanan kelautan, dan memberikan relaksasi,” jelas dia.

Ridwan menambahkan bahwa prinsip perusahaan pelayaran adalah ships follow the trade atau kapal memberi pelayanan angkutan laut dengan mengikuti arus perdagangan.

“Di mana hal ini juga membutuhkan gotong royong demi pelayanan kelautan. Perlu diketahui bahwa marketsell Indonesia hanya mendapat 5 persen dalam proses pengangkutan barang setara Internasional. Kapal Indonesia termasuk kapal tua dengan jumlah kapalnya sedikit dan volume angkut container hanya 2 ribu sedangkan kapal asing bisa mengangkut 15 ribu container,” bebernya.

“Ongkos kapal dalam negeri untuk satu container bisa mencapai Rp5 juta, sementara kapal asing dengan jarak tempuh yang lebih jauh menawarkan ongkos lebih murah. Ini menjadikan tantangan sendiri bagi pemuda Indonesia untuk meningkatkan kejayaan maritim Indonesia,” imbuh dia.

“Tanjung Emas sudah selayaknya dimanfaatkan dan dioptimalkan khususnya kita sebagai mahasiswa Indonesia dan sudah seyogyanya mengembalikan marwah kemaritiman Indonesia,” imbuhnya lagi.

Disahkannya UU Cipta Kerja (Ciptaker) juga menuai dampak pada usaha pelayaran. Ridwan menyatakan dalam UU itu ada kemungkinan investasi asing yang mengancam industri perkapalan dalam negeri.

“Kita ada asas cabotage, di mana kapal-kapal asing tak boleh membawa angkutan dari pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya. Kalau investasi ini dilaksanakan, tidak akan apple to apple karena mereka (asing) punya kapal yang lebih canggih, sedangkan bunga di bank kita sudah sangat tinggi dan kemampuan kapal sendiri masih kurang. Lalu kapan kita akan menjadi pemimpin sendiri jika masih bergantung pada asing?” tegasnya.

“Mari bangun kemaritiman di Indonesia, siapa lagi yang mau merawat maritim kita, jangan lupakan kalau kita sedang hidup di tengah lautan yang selalu dilirik banyak negara,” tutupnya. (Tyo)

 

 

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com